Visual Gunung Semeru Terpantau Dari Desa Supit Urang Pronojiwo.
Sumber :
  • Tim tvOne/Wawan Sugiarto

Gunung Semeru Alami 9 Kali Letusan, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Selasa, 21 Juni 2022 - 17:01 WIB

Lumajang, Jawa Timur - Aktifitas kegempaan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, hingga saat ini masih tetap fluktuatif dengan status masih Siaga atau level 3.

Dalam 6 jam terakhir cuaca di sekitar Gunung Semeru cerah dan berawan. Angin bertiup lah ke arah timur laut dengan suhu bertekanan 22-32°c.
"Secara visual gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah tidak teramati," jelas Petugas Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Mukdas Sofian, dalam laporan tertulisnya. Selasa (21/6/2022) pukul 06:00 -12:00 wib. 

Lebih lanjut dalam laporannya juga disampaikan adanya letusan disertai asap berwarna putih tebal-kelabu. 

"Teramati 9 kali letusan dengan tinggi asap kurang lebih 200-600 meter berwarna putih tebal-kelabu condong ke arah barat daya," ungkapnya. 

Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 18 kali letusan Amplitudo: 14-22 mm, Durasi: 60-125 detik, serta 2 kali tremor harmonik, Amplitudo: 2-3 mm, Durasi: 3900-4200 detik. 

"Hingga saat ini, gunung Semeru masih berstatus Siaga atau level 3, untuk itu warga dan masyarakat di himbau untuk tetap mematuhi semua rekomendasi yang telah di keluarkan PVMBG," pungkasnya. 

Sejak status Gunung Semeru di naikan dari Waspada (level 2) menjadi Siaga (level 3) pada 16 Desember 2021 silam, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geeologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi, diantaranya warga/ masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Sedangkan warga yang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar) serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/ebs) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:01
00:44
00:53
01:36
02:00
19:41
Viral