news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Perang Melawan Narkoba.
Sumber :
  • tim tvone - tim tvone

Perang Melawan Narkoba: 235 Tersangka Direhabilitasi, 45.662 Warga Diberi Edukasi

Ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan dinamika yang semakin kompleks.
Senin, 29 Desember 2025 - 12:20 WIB
Reporter:
Editor :

Sidoarjo, tvOnenews.com – Ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan dinamika yang semakin kompleks.

Perkembangan modus operandi, kemunculan jenis narkotika baru, dan keterkaitan jaringan lokal dengan sindikat nasional dan internasional menjadi tantangan serius yang harus dihadapi secara adaptif dan berkelanjutan.

Kondisi tersebut menuntut Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan mengedepankan inovasi kebijakan dan pelayanan dalam pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Kepala BNNK Sidoarjo, Kombespol Gatot Soegeng Soesanto menyampaikan sejalan dengan semangat War on Drugs for Humanity, BNNK Sidoarjo menempatkan perang melawan narkoba sebagai upaya kemanusiaan yang berorientasi pada perlindungan dan penyelamatan masyarakat. 

"Pendekatan ini diwujudkan melalui penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku peredaran gelap narkotika, khususnya bandar dan jaringan pengendali, serta pendekatan rehabilitatif dan humanis bagi penyalahgunaan dan pecandu narkoba," ucapnya kepada wartawan, Senin 29 Desember 2025.

Prinsip kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi landasan utama dalam setiap intervensi yang dilaksanakan.

Sepanjang tahun 2025, BNNK Sidoarjo melaksanakan berbagai langkah strategis dalam mendukung kebijakan nasional P4GN. 

"Di bidang pemberantasan, BNNK Sidoarjo memperkuat koordinasi dan sinergi dengan aparat penegakan hukum, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan pemberantasan penyalahgunaan kasus narkotika. BNNK Sidoarjo membentuk Tim Asesmen Terpadu (TAT)," jelasnya.

Ia mengatakan, kegunaan utama TAT di BNN Kabupaten Sidoarjo adalah untuk melakukan penilaian komprehensif terhadap penyalahgunaan narkotika guna menentukan penanganan yang tepat, apakah melalui rehabilitasi atau proses hukum lanjut. 

Pembentukan Tim hukum terdiri dari Jaksa, Penyidik Polri, Penyidik BNN, sedangkan tim medis terdiri dari Dokter dan psikolog klinis yang sudah bersertifikat Addiction Severity Index (ASI).

Gatot menyebut di tahun ini sebanyak 236 tersangka yang telah dilakukan asesment (TAT).

"Ada 235 tersangka putusan rehabilitasi rawat jalan atau rawat inap di lembaga rehabilitasi komponen masyarakat dan Klinik BNN Kabupaten Sidoarjo sedangkan 1 (satu) tersangka menjalani proses hukum lebih lanjut," kata dia.

Selain itu, bidang pemberantasan BNNK Sidoarjo juga melalukan kolaborasi lintas sektor dengan Satpol PP, Garnisun, Satresnarkoba Polresta Sidoarjo dan Dispendukcapil Sidoarjo dalam rangka Operasi Kepatuhan Sosial pada bulan November 2025. 

"Dari operasi bersama ini dilakukan tes urine deteksi dini penyalahgunaan narkotika kepada 150 orang yang berada di kawasan rawan penyalahgunaan narkotika. Dari operasi ini didapatkan hasil berupa 2 orang positif menyalahgunakan narkotika jenis benzodiazepine dan MDMA," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan di sisi pencegahan, BNNK Sidoarjo secara konsisten mengembangkan strategi berbasis advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba. 

"Program pencegahan dilaksanakan secara menyeluruh dengan menyasar lingkungan strategis, meliputi keluarga, pendidikan, tempat kerja, serta komunitas masyarakat," tegas Gatot.

Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pengetahuan, tetapi juga mendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat agar memiliki daya tangkal yang kuat terhadap ancaman narkoba.

Ia juga menjelaskan, sepanjang tahun 2025 BNNK Sidoarjo telah melakukan rangkaian program antara lain advokasi ketahanan keluarga terhadap penyalahgunaan narkotika, advokasi desa bersih narkoba (bersinar), diseminasi informasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, pelatihan pendidik sebaya anti narkotika dan pemberdayaan peran serta masyarakat.

"Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) dan Ketahanan Keluarga menjadi instrumen penting dalam memperkuat pencegahan berbasis komunitas di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.

Melalui program ini, BNNK Sidoarjo mendorong keterlibatan aktif perangkat desa, tokoh masyarakat, dan unsur keluarga sebagai garda terdepan pencegahan narkoba. 

"Ketahanan keluarga dipandang sebagai fondasi utama dalam membentengi generasi muda dari pengaruh narkoba, sehingga intervensi yang dilakukan menitikberatkan pada penguatan peran orang tua, pola asuh, serta komunikasi keluarga yang sehat," tambahnya.

Baginya, BNNK Sidoarjo telah melakukan advokasi kepada 20 keluarga di kawasan rawan pada tahun 2025 dan membentuk Desa Tebel di Kecamatan Gedangan sebagai Desa Bersinar. 

"Dari rangkaian intervensi yang dilakukan di Desa Tebel status desa Tebel yang sebelumnya berada di kawasan Bahaya turun menjadi Waspada dengan Indeks 2,06," ungkap dia.

Pada tahun 2025 didapatkan hasil indeks ketahanan keluarga di Kabupaten Sidoarjo baik dengan interpretasi semua keluarga yang diintervensi dalam kegiatan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba menunjukkan hasil yang signifikan baik. (hen)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

04:21
07:41
01:44
00:57
01:35
01:23

Viral