- tvone - rohim
Inafis dan Brimob Polda Jatim Dalami Penyebab Meninggalnya Enam Santri di TKP
Bangkalan, tvOnenews.com - Penyelidikan kasus enam santri tewas tenggelam di genangan air bekas galian kapur di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, terus berlanjut.
Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Inafis Polres Bangkalan, Jumat (21/11) siang ini giliran tim Inifis dan Gegana Brimob Polda Jatim melakukan penyelidikan mendalam untuk memastiakan penyebab kematian korban.
Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono menyampaikan beberapa hal yang dilakukan tom dari Polda Jatim diantaranya, mengecek kedalaman dan luas genagan bekas galian C tersebut. "Sementara dari berimob datang untuk memastikan kandungan dari air," imbuhnya.
Insiden tenggelamnya enam Santri itu terjadi pada Kamis, (20/11) sekutar pukul 16:00 WIB. Enam korban itu diketahui merupakan santri dari Ponpes Jabal Qur'an. Insiden itu bermula ketika sejumlah santri sedang mengikuti belajar outdor yang letaknya sekitar 300 meter dari Ponpes. Namun, enam santri yang luput dari pengawasan ustad pergi mandi dan akhirnya tenggelam.
Selain enam korban itu, ada seorang Ustad diketahui Bernama Muafik juga harus dirawat di RSUD Bangkalan usai pingsan karena berusha membantu evakuasi enam korban tersebut.
Sementara itu, Danden Gegana Satbrimob Polda Jatim Kompol Dian Viki Sandhi menyanjelaskan, timnya sudah melakukan strelisasi sesuai SOP. Ada dua objek yang dilakukan pengecekan, yakni kandungan air dan udara di TKP.
Dari hasil penyelidikan menggunakan alat khusus, dua objek tersebut tidak ditemukan kandungan kimia yang membahayakan. Bahkan dalam pengecakan kandungan udara tidak ditemukan indikasi gas beracun. "Tadi kami ukur tingkat Metana aja, namun hasilnya hanya ditemukan dari gas kenalpot, jadi sudah clear tidak ada kaitan dengan racun," ungkap Kompol Dian
Kasi Ident Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Soekris Trihartono juga menyampaikam hasil olah TKP lanjutan. Menurutnya dari lokasi ditemukanya korban diketahui panjang dan lebar kolam 59/28,4 meter. Sementara kedalaman kolam tidak sama. “Paling dalam dititik 180 CM. Sementara ditemukanya korban berada di kedalam 145 CM," terangnya. (arm/ias)