- tim tvone - umar sanusi
Bocah Tenggelam di Jombang Ditemukan Sejauh 9 Km
Jombang, tvOnenews.com - Pencarian bocah usia 5 tahun Ahmad Alvin Mubarok, warga Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, dihentikan. Sebab bocah tersebut telah ditemukan warga di Sungai Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto sekitar 6 kilo meter dari lokasi tenggelam.
"Kami dari BPBD dan Basarnas setelah mendapat informasi bocah hilang kemarin sore, kami juga telah mendirikan posko, pagi ini kita berhasil menemukan dari informasi warga, di Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto. Jarak antara tempat kejadian dan penemuan sekitar 9,8 kilo meter," jelas Kalaksa BPBD Jombang Wiku Filipe Diaz, Rabu (29/10).
Setelah ditemukan warga dalam kondisi meninggal dan dilaporkan ke BPBD, lanjut Wiku, orang tua korban didatangkan untuk memastikan adanya kecocokan ciri-ciri khusus anak yang disampaikan orang tua dengan ciri fisik anak. Setelah dipastikan cocok, diantaranya adanya tanda lahir di perut, jenazah diserahkan kepada keluarga.
"Sehingga bisa dipastikan, yang di lokasi adalah korban yang sedang kita cari," tambah Wiku.
Sejak mendapat laporan, BPBD serta relawan langsung mendatangi lokasi dan melakukan pencarian dengan cara menyusuri sungai hingga sejah sekitar 2 kilo meter. Bahkan BPBD juga mendirikan posko di dekat TKP. Namun pencarian hingga tengah malam belum membuahkan hasil sehingga dihentikan.
Anak pasangan Yahya dan Diah tersebut hilang pada Selasa sore saat itu usai disuapi ibunya, bocah berada di dalam kamar bersama kakaknya. Namun setelah ibunya selesai mandi, bocah tidak ada. Kakaknya juga tidak tahu. Dugaan awal pergi ke sungai dekat rumahnya dan terpeleset.
"Informasi awal anak yang diduga hilang itu setelah dimandikan sama ibunya, itu disuapi.
Setelah disuapi ibunya pergi mandi, anak itu sama kakaknya di kamar. Setelah ibunya selesai mandi, kakaknya ditanya sama ibunya, adikmu kemana, katanya di kamar, tapi dicari tidak ada," papar Sa'roni, petugas BPBD di sela-sela pencarian pada Selasa malam.
Karena belum ditemukan, sejumlah warga dan anak-anak melakukan pencarian dengan caranya sendiri. Dengan tabuhan menggunakan alat-alat dapur, mereka keliling di sungai dan tempat-tempat rumpun bambu yang dicurigai sambil teriak memanggil nama korban.