- tim tvOne
Kenalkan Masakan Nusantara, Generasi Z Ini Buat Usaha Rumah Makan Soto Ngawi
Sidoarjo, tvOnenews.com – Di tengah ramainya usaha cafe dengan menu luar negeri, seorang alumni Universitas Ciputra Surabaya justru memilih melestarikan masakan nusantara dengan membangun rumah makan bernuansa Jawa.
Anisa Intan Amalia namanya, perempuan yang masih berusia 23 tahun ini, dengan berani mencoba peruntungan berbisnis kuliner di tengah menjamurnya cafe-cafe di perkotaan. Usai menempuh pendidikan bisnis kuliner selama empat tahun, Anisa menerapkan ilmu yang ia dapat dengan membangun sebuah rumah makan.
Kecintaannya di dunia bisnis kuliner, tak hanya ditunjukkan lewat pilihan prodi yang ia ambil, tapi juga lewat aksi nyata dengan berjualan kue kering semasa kuliah hingga membangun rumah makan. Meski berbisnis kuliner bukan jadi opsi pertama usai berkuliah, keinginan itu mulai tumbuh seiring pemikiran jangka panjang dan kekhawatirannya jika tidak memulai berwirausaha yang jelas dan terarah sedini mungkin.
Setelah melakukan riset selama berbulan-bulan lamanya, Anisa kini dengan bangga memamerkan hasil jerih payahnya, yaitu Rumah Makan Soko Pawon. Menu andalannya adalah soto ngawi.
“Karena soto ngawi kan masih jarang ada yang jual. Aku pingin ngebawa sesuatu yang masih jarang orang tahu, jadi kalau penasaran biar nyobain. Selain itu, papa kan orang Ngawi, jadi buat aku ini spesial, kayak kebahagiaan papa semasa kecil pas makan soto ngawi ini juga bisa dirasain orang lain,” ujar Anisa.
Soto ngawi jadi menu andalan Soko Pawon
Berbeda dengan soto lainnya, soto ngawi buatan Anisa menggunakan ayam kampung yang direbus selama satu jam untuk menghasilkan kuah kaldu yang pekat. Selain itu, soto ngawi ini juga dilengkapi dengan soun, kentang, kacang dan tauge pendek.
Bagi Anisa, selain rasa yang enak, tempat yang nyaman juga menjadi prioritas. Ia membangun rumah makan bernuansa jawa dengan atap berbentuk limasan untuk menghadirkan nuansa tempo dulu yang akrab dan menenangkan. Furnitur kayu jati juga menambah kesan anggun dan autentik.
Keberhasilannya dalam membangun rumah makan ini juga berkat dukungan keluarga, teman-teman terdekat bahkan tetangga. Motivasi, semangat dan dorongan yang terus diberikan membuat perempuan berhijab ini tidak putus asa.
“Bersyukur banget ada papa mama yang selalu support. Dari temen-temen papa mama, mereka jadi tahu ada Soko Pawon ini. Aku banyak dibantu mama papa, bahkan tetangga-tetangga juga. Terimakasih banget karena kalau bukan berkat mereka belum tentu aku bisa bangun usaha ini dengan sebaik ini,” tambahnya.
Bagi Anisa, ini adalah awal perjalanan baru dalam hidupnya. Kemampuan mengelola emosi dengan baik, menjadi tantangan tersendiri, mengingat usianya yang masih 23 tahun. Bukan hanya menciptakan rasa soto yang nikmat, ia juga harus mengelola manajemen operasional, SDM, operasional, pelayanan dan keuangan.
Anisa berharap, soto buatannya bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisnisnya semakin berkembang pesat. Bagi generasi z yang memiliki mimpi yang sama, ia berpesan agar bisa memanfaatkan privilege (keistimewaan khusus) serta kemampuan yang dimiliki dengan sebaik mungkin.
“Untuk yang masih berkuliah, diselesekan pendidikannya sampai akhir karena bisa bersekolah itu sebuah privilege jadi jangan disia-siakan karena gak semua orang dapat hal itu. Dan kalau mengusahakan sesuatu itu jangan setengah-setengah, be the best atau be nothing at all,” pungkasnya. (far)