news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan UNESCO menggelar peluncuran dan bedah buku berjudul “Identitas, Inovasi dan Intergenerasi”..
Sumber :
  • Istimewa

UNAIR–UNESCO Gelar Bedah Buku, Angkat Isu Pelestarian Budaya Nusantara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan UNESCO menggelar peluncuran dan bedah buku berjudul “Identitas, Inovasi dan Intergenerasi”.
Jumat, 15 Agustus 2025 - 08:22 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan UNESCO menggelar peluncuran dan bedah buku berjudul “Identitas, Inovasi dan Intergenerasi” yang berisi rangkuman esai-esai populer tentang strategi pelestarian budaya yang memadukan tradisi dengan inovasi, sekaligus menempatkan generasi muda sebagai penggerak utama. Acara berlangsung di Ruang Adi Sukadana FISIP UNAIR, Kamis (14/8), dan membahas pentingnya menjaga warisan budaya di tengah gempuran budaya populer asing.

Kaprodi Magister Media & Komunikasi FISIP UNAIR, Yuyun W.I. Surya, Ph.D., menegaskan bahwa pelestarian budaya takbenda tidak bisa ditinggalkan pada nostalgia. Menurutnya, generasi muda perlu terlibat aktif agar seni tradisi tetap relevan di era digital.

Selain diikuti oleh sejumlah Civitas Akademika Universitas Airlangga Surabaya, acara ini juga dihadiri secara daring oleh Igak Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, yang bergabung dari Paris. Kehadirannya menegaskan bahwa pelestarian budaya adalah bagian dari diplomasi internasional, sekaligus upaya menjaga identitas bangsa di mata dunia.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan UNESCO menggelar peluncuran dan bedah buku berjudul “Identitas, Inovasi dan Intergenerasi”.
Sumber :
  • Istimewa

 

Acara yang dihadiri juga oleh Direktorat Kerja Sama, Promosi, dan Diplomasi Kebudayaan Kemendikbud, Hartanti Maya Krisna, menekankan pentingnya strategi nasional yang menyambungkan akar lokal dengan panggung global. WBTb hanya akan hidup jika tetap relevan, terus diciptakan kembali, dan diwariskan lintas generasi, bukan dibekukan sebagai artefak yang tak tersentuh.

Bedah buku ini menjadi momentum untuk menjembatani dan mengajak akademisi, pegiat seni, dan masyarakat luas merumuskan langkah nyata menjaga keberlangsungan budaya nusantara tak benda, memanfaatkan teknologi untuk membawa kisah budaya Indonesia melintasi batas geografis hingga ruang virtual tempat generasi muda dunia berkumpul.(chm)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral