- tvOne - veros afif
Ratusan Warga Madura Kepung Bea Cukai, Soroti Dugaan Setoran Bulanan Rokok Ilegal
Pamekasan, tvOnenews.com – Ratusan warga dari empat kabupaten di Madura melakukan aksi demo ke Kantor Bea Cukai Madura, Jalan Panglima Sudirman, Pamekasan, Jawa Timur.
Massa aksi dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang diduga pekerja rokok ilegal itu menyebut ada oknum Bea Cukai Madura yang diduga menerima iuran uang setoran setiap bulannya dari para pengusaha atau bos rokok ilegal agar mesin dan produksinya aman tidak ditindak.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu massa aksi saat menyampaikan aspirasinya di depan Kepala Bea Cukai Madura.
Peserta aksi mengatakan dugaan setoran uang ke pihak Bea Cukai per bulannya itu ada buktinya, dan itu bukan menjadi rahasia umum.
“Kami masyarakat di bawah sudah mengantongi bukti dan menduga pihak Bea Cukai Madura menerima uang pengaman bulanan dari para pengusaha rokok ilegal supaya produksinya aman,” terang Ikbal, salah satu massa aksi saat menyampaikan aspirasinya di depan Kepala Bea Cukai Madura.
Selain itu, adanya dugaan iuran uang pengaman setiap bulan dari para pengusaha besar rokok bodong tersebut juga sejalan dengan masifnya para mafia besar yang terus memproduksi rokok tanpa pita cukai di Madura, seperti di Pamekasan dan Sumenep.
Namun, Kepala Bea Cukai Madura saat ditanya peserta aksi soal dugaan penerimaan uang pengaman bulanan itu menepisnya. Ia mengatakan tidak ada penerimaan uang iuran bulanan untuk memperlancar produksi rokok ilegal.
“Itu tidak ada,” ucap Novian Dermawan, Kepala Bea Cukai Madura.
Massa saat menyampaikan aksinya mendesak pihak Bea Cukai Madura untuk menindak secara tegas sesuai peraturan terhadap semua mesin produksi rokok ilegal tanpa pandang bulu.
“Bea Cukai Madura kalau menindak secara tegas terhadap semua pelaku mesin produksi rokok ilegal, bukan menindak yang kecil,” tambah Ikbal.
Ratusan masyarakat dari setiap kabupaten di Madura itu juga kecewa terhadap Bea Cukai karena selama ini penindakan rokok dinilai tidak masif untuk menahan mesin produksinya, melainkan hanya mengamankan para pelaku pengirim rokok ilegal. (ver/gol)