- tim tvone - tim tvone
Bulan Suro, Ribuan Warga Banyuwangi Ramaikan Ritual Adat Keboan Aliyan
Banyuwangi, tvOnenews.com – Inilah salah satu ritual yang dilakukan warga Banyuwangi saat bulan Suro. Ribuan warga memadati Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, untuk menyaksikan ritual adat Keboan Aliyan, Minggu (29/06). Tradisi sakral ini sudah menjadi magnet wisatawan setiap tahunnya.
Hujan tidak menjadi penghalang bagi warga yang ingin menyaksikan ritual ini. Mereka tetap memadati sisi kanan-kiri Lapangan Desa Aliyan, pusat pelaksanaan ritual adat masyarakat Osing tersebut.
Keboan Aliyan merupakan tradisi turun-temurun sebagai bentuk syukur atas panen, sekaligus permohonan kelimpahan hasil bumi di musim tanam berikutnya. Dalam prosesi ini, sejumlah warga yang telah mengalami kerasukan bertingkah seperti kebo (kerbau), lengkap dengan tingkah laku membajak sawah dan berkubang di lumpur.
“Tradisi ini sudah turun temurun sejak ratusan tahun. Sebagai bentuk ungkapan syukur kami atas hasil panen yang diberikan Allah SWT, sekaligus tolak balak dan memohon agar hasil panen berikutnya lebih melimpah,” ujar Kepala Desa Aliyan, Agus Robani Yusuf, Minggu (29/06)
Ritual diawali dengan selamatan dan ider bumi (berkeliling desa) ke empat penjuru mata angin. Warga yang kerasukan kemudian mulai berkeliling desa, bertingkah mirip kerbau yang tengah membajak sawah. Seperti bercocok tanam padi pada umumnya, mereka juga mengairi, hingga menabur benih padi. Mereka bahkan membawa alat bajak di punggung.
Terdapat dua kelompok warga yang melakukan arak-arakan Keboan Aliyan. Dari sisi timur kantor desa berasal dari warga Dusun Krajan, Cempokosari, Bolot, dan Temurejo. Lalu disusul kemudian dari sisi barat oleh rombongan dari Dusun Sukodono dan Kedawung. Keduanya mempertontonkan atraksi di hadapan para tamu dan wisatawan.
Salah satu wisatawan, Aleksei, asal Rusia yang datang ke festival tersebut mengaku kagum atas semangat pelestarian budaya masyarakat Banyuwangi.
“Ini pertama kalinya saya ke sini, diberitahu teman saya yang menyukai budaya Indonesia. (Ritual Keboan) ini sangat menarik bagi saya. Budayanya berbeda dan saya suka cara warga menjaga tradisi selama ratusan tahun. Saya bangga bisa ke sini,” ujar Aleksei yang datang bersama pasangannya.