news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Alberto Hengga.
Sumber :
  • tim tvone - dewi

Sosok Alberto Hengga Pemuda Gigih Wujudkan Mimpinya Jadi Pemain Bola

Fadly Alberto Hengga, namanya semakin bersinar setelah berhasil mencetak gol dalam pertandingan Piala Asia U-17 melawan Yaman dan Afganistan.
Senin, 14 April 2025 - 10:43 WIB
Reporter:
Editor :

Bojonegoro, tvOnenews.com - Fadly Alberto Hengga, namanya semakin bersinar setelah berhasil mencetak gol dalam pertandingan Piala Asia U-17 melawan Yaman dan Afganistan.

Pemuda berdarah campuran Bojonegoro dan Timika, putra pasangan John Cliff Hengga dan Piana, awal namanya mencuat setelah mencetak gol ketiga dalam laga Indonesia U-16 vs Singapura U-16 Turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024 Grup A di Stadion Manahan, Solo.

Sejak kecil, ia memiliki cita-cita menjadi pemain sepakbola professional. Hal itu diungkapkan oleh ibu kandungnya Piana asli warga Bojonegoro. Alberto lahir di Timika, Papua Tengah, 22 Juni 2008. 

Kehidupan yang dia jalani bersama ibunya sangat memprihatinkan namun tidak menggoyahkan ia untuk meraih cita-citanya.

Menurut cerita Piana, bahwa saat pindah ke Bojonegoro, Alberto berusia tiga tahun. Ia selalu membawa bola kemana pun, termasuk tidur. Bahkan sempat menangis mencari bola plastiknya yang hilang.

Di Bojonegoro menetap di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, bersama ibu dan adiknya karena kedua orangtuanya berpisah.

Di desa inilah bakat sepak bolanya mulai diasah. Meski hidup dalam keterbatasan tak menyurutkan kemauannya menjadi pemain sepakbola. Ibunya adalah seorang pekerja serabutan, buruh cuci baju, momong atau lainnya yang bisa dikerjakan. 

Dalam goresan tintanya ia menulis keinginannya untuk meraih target menjadi pemain professional hingga tingkat dunia.

Rumah sebelum dihuni saat ini, kondisinya sangat memprihatinkan karena rumah bedeng berukuran lebar 4 meter dan panjang 8 meter. Bahkan tanah tempat mendirikan rumah tersebut bukan tanah miliknya, namun milik Perhutani, sehingga status rumah tersebut sewaktu-waktu dapat dibongkar.

Kondisi tersebut mengundang perhatian doloer pitoe untuk membantu membangun rumah agar layak huni meski tidak mewah. 

Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah waktu itu masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro merangkul saudara kandungnya yang dikenal dengan sebutan doloer pitoe dan pihak Baznas. 

“Waktu itu, saya ke rumah Bu Piana.. Nelongso melihat keadaannya semua jadi satu ruangan yang tidak layak, untuk tidur makan,” tutur Wabup Nurul. 
Namun karena keinginan Ibu Alberto tidak ingin jauh dari lokasi Desa Banjarsari, akhirnya pembangunan baru bergeser ke sebrlah dari bangunan lama. Tanah milik Perhutani ditimbun sangat dalam untuk bisa sejajar dengan bahu jalan.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

04:21
07:41
01:44
00:57
01:35
01:23

Viral