- m syahwan
Kedapatan Miliki Serbuk Petasan, Dua Pemuda Ponorogo Ditangkap Polisi
Ponorogo, tvOnenews.com – Unit reskrim Polsek Sambit Ponorogo, mengamankan dua remaja yang kedapatan memiliki serbuk mercon. Dari hasil pemeriksaan, salah satu pelaku masih berusia di bawah umur. Selain itu, petugas juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga sebagai bahan pembuatan petasan.
Penangkapan kedua pemuda tersebut dilakukan setelah Polsek Sambit menerima aduan dari masyarakat yang resah terkait bunyi ledakan petasan di jalan Baru Kemuning-Waduk Bendo, tepatnya di Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Ponorogo.
“Kami mengamankan dua orang pemilik bubuk mercon beserta barang bukti. Kedua pelaku berinisial ADE (18) dan IM (17), warga Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo,” terang AKP Baderi Kapolsek Sambit saat dikonfirmasi sejumlah media.
AKP Baderi, menjelaskan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya aktivitas menyalakan petasan di lokasi kejadian.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sambit segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan dua orang yang membawa tujuh selongsong petasan siap ledak serta sebuah korek api.
Petugas kemudian melakukan penangkapan dan menyita barang bukti di lokasi. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, polisi juga melakukan penggeledahan di rumah salah satu pelaku dan menemukan lebih banyak bahan peledak.
Barang bukti yang disita oleh pihak kepolisian antara lain satu kantong plastik bening berisi serbuk abu-abu seberat 524,9 gram, satu kantong plastik bening berisi serbuk abu-abu seberat 75 gram, satu kantong plastik bening berisi serbuk putih seberat 151,1 gram, satu kantong plastik merah berisi serbuk kuning seberat 159,6 gram, satu gelas plastik bening berisi serbuk petasan seberat 5,3 gram, tujuh selongsong petasan siap ledak dengan diameter 5 cm, satu unit HP merk Redmi Note 9 warna biru.
Saat ini, kedua pelaku beserta barang bukti telah dibawa ke Mapolsek Sambit untuk menjalani penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang bahan peledak, mereka terancam hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak bermain atau memperjualbelikan petasan, mengingat risiko ledakan yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selain larangan petasan, polisi juga meminta warga untuk tidak menerbangkan balon udara tanpa awak, yang bisa membahayakan keselamatan penerbangan serta sering menyebabkan kebakaran. (asn/far)