- tim tvone - khumaidi
Peternak di Sidoarjo Resah Wabah PMK, 2 Ekor Sapi Mati, 9 Lainnya Kritis
“Dari 9 ekor sapi punya saya sakit PMK kritis, hanya bisa ndeprok (terpuruk) dan tidak kuat berdiri. Kalau dibangunkan harus dibantu ngangkat. Mulutnya berbusa dan lendir terus keluar tandanya sakit gak mau makan. Bagian belahan kuku juga ada yang sudah busuk dan mengeluarkan darah,” akunya sambil menunjuk kuku sapi yang dimaksud.
Peternak resah jika penyakit yang menyerang sapi ini tidak segera diobati bisa berpotensi kematian susulan dan merugi. Upaya meminta bantuan vaksin PMK kepada pemerintah daerah juga tidak direspon dengan baik. Bahkan jawaban yang disampaikan oleh petugas dinas terkait dirasa sungguh mengecewakan.
“Pernah minta vaksin PMK yang katanya gratis buat sapi saya yang sakit. Malah dijawab oleh petugasnya, sapi yang sakit tidak boleh divaksin dulu, nunggu sembuh. Kalau sudah sehat baru divaksin PMK,” tutur Saifulloh menirukan ucapan petugas dinas kesehatan hewan.
Tak ingin sapi lainnya yang sehat tertular, Saifulloh mengambil inisiatif vaksin mandiri. Hanya saja harga vaksin PMK dirasa cukup mahal, sehingga memberatkan peternak.
“Sempat saya beli vaksin PMK melalui jalur mandiri. Harganya sekitar Rp 500 ribu. Kami berharap peternak yang sapinya sakit seperti punya saya ini dapat bantuan vaksin PMK yang katanya gratis dan sudah disediakan pemerintah,” pungkasnya. (khu/hen)