- tvOne - tim tvOne
FKMB Awasi Perbaikan Tebing Sungai Ambrol di Bouerno, Desak Perhatikan Cuaca dan Faktor Alam
Hanya saja, lanjut Edy, pihaknya mengingatkan agar perbaikan tidak dipaksakan secepatnya dengan kondisi cuaca masih sering turun hujan dan melihat kondisi usai panen padi sawah masyarakat, sehingga pekerjaan tidak terganggu.
Edy meyakini pihak PU DSA sendiri telah berupaya melakukan pengendalian beberapa kali, namun karena debit air yang tinggi dan derasnya arus menyebabkan tanggung tidak sanggup menahannya. Bangunan terdorong air dari genangan sawah, selain derasnya banjir, sementara debit di Bengawan Solo turunnya cepat.
Persoalan banjir bandang itu fenomena alam, bukan terjadi di Bojonegoro saja, tapi hampir seluruh wilayah Indonesia. Sehingga banyak proyek jalan atau jembatan yang juga akhirnya tergerus bencana sehingga menjadi kesalahan kontraktor. Peristiwa seperti ambrolnya tanggung di Bouerno itu juga terjadi di daerah meski bukan proyek yang sama, jadi tidak spesifik untuk Bojonegoro saja.
“Kalau cuma mau membuat ramai dan terus mempolemikan masalah tersebut, tidak ada gunanya juga. Apalagi pihak kontraktor rekanan bersedia melakukan perbaikan tanggung yang jebol dan ambles tersebut. Sebelumnya kita kan sudah melihat Dinas PU SDA menurunkan alat berat untuk mencegah dengan 2 unit excavator, tapi kondisi cuaca yang berat. Bahkan ini sebenarnya sudah masuk katagori force mayor," tegasnya.
Edy menambahkan, untuk pengendalian ke depan, Dinas PU SDA juga telah menunjuk tim perencanaan, pengawas, dan juga tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
"Secara teknis bakal tidak ada kendala. Kalau persoalan anggaran yang 40 miliaran itu nanti kan ada audit BPK, ya tinggal tunggu hasilnya nanti apakah ada temuan penyimpangan atau tidak," pungkasnya. (gol)