- wawan sugiarto
Makna Hari Raya Kuningan, Hari Memohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta
Lumajang, tvOnenews.com - Hari Raya Kuningan merupakan sebuah hari suci bagi umat Hindu di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Lumajang.
Hari suci terebut jatuh setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Kuningan, lebih tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Sedangkan untuk Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan sangatlah berbeda. Dimana, Hari Raya Galungan sendiri diartikan sebagai turunnya para dewa dan leluhur (Pitara) ke bumi.
Sedangkan, untuk Hari Raya Kuningan sendiri bertujuan untuk mengantarkan kembalinya para dewa dan leluhur ke istana masing-masing, sekaligus menandai akhir dari rangkaian Galungan.
Setiap enam bulan sekali, Hari Raya Kuningan atau Tumpek Kuningan ini dirayakan. Tepatnya pada penanggalan kalender Bali (210 hari), hari Saniscara (Sabtu) Kliwon, wuku Kuningan.
Disebut Hari Raya Kuningan karena perayaannya jatuh pada wuku Kuningan, wuku ke-12 dari 30 wuku dalam kalender Bali.
Yang membuat berbeda di acara ini adalah sesajen atau persembahannya nasi kuning (ajengan), berbeda dengan acara suci lainnya yang kebanyakan menggunakan nasi putih untuk dipersembahkan.