- happy oktavia
Ini yang Dilakukan Para Mantan Pekerja Migran untuk Bangun Desanya di Banyuwangi
Banyuwangi, tvOnenews.com – Banyak cerita yang terjadi pada para pekerja migran yang pulang ke Indonesia. Salah satunya, cerita beberapa pekerja migran yang kembali ke tanah air dalam keadaan tidak bergelimang harta. Bahkan, ada yang pulang, lalu tidak tahu harus berbuat apa.
Namun, ada cerita inspiratif tentang mantan pekerja migran di Banyuwangi. Ada Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi), di Desa/Kecamatan Tegaldlimo yang bergotong royong memberdayakan para mantan pekerja migran.
Desbumi merupakan program keroyokan menggabungkan peran lintas instansi dan organisasi mulai dari Migrant Care, pemerintah desa, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masyarakat, dan komunitas keluarga pekerja migran untuk menyediakan berbagai layanan dan dukungan.
Sehingga, Desbumi menjadi wadah pemberdayaan mereka yang tidak ingin lagi mengadu nasib ke luar negeri. Selain itu juga befungsi memberikan perlindungan para pekerja migran. Mulai layanan informasi, pengurusan dokumen, layanan pengaduan kasus, sosialisasi migrasi aman, dan pendataan migran secara reguler.
Di Kecamatan Tegaldlimo terdapat banyak UMKM yang mempekerjakan dan melatih para mantan pekerja migran. Mulai industri tas anyaman, makanan olahan seperti keripik tempe, kerupuk puli, rengginang, jajanan jipang beras jawa, kacang, sambal, jamu tradisional, minuman dari jamur kombucha, dan lainnya.
Total terdapat 52 mantan pekerja migran yang bergabung. Mereka terbagi dalam kelompok-kelompok. Antara lain kelompok Sinar Migran di Desa Tegaldlimo, Barokah Migran di Desa Wringinpitu, Sukses Migran di Desa Kedung Gebang, Asri Migran di Desa Kedung Asri, dan Pelangi Migran di Desa Kendalrejo.
"Saya sangat terbantu dengan adanya teman-teman kelompok migran ini. Jika kelompok saya tidak mampu memenuhi permintaan pasar, maka saya akan mengambil dari kelompok-kelompok yang lain,” ujar Siti Khotimah, mentor dan pelatih tas anyaman kelompok Sinar Migran.