- happy oktavia
Ini yang Dilakukan Para Mantan Pekerja Migran untuk Bangun Desanya di Banyuwangi
Khotim sendiri merupakan pengusaha tas anyaman bambu. Dia melatih para mantan pekerja migran cara membuat tas anyaman.
"Setelah bisa membuat tas anyaman, mereka mengerjakan di rumah masing-masing agar bisa dekat dengan keluarga. Setelah jadi baru disetorkan pada kami," kata Khotim.
Satu mantan pekerja migran bisa membuat sekitar 10 tas tergantung kemampuan mereka. Satu orang bisa mendapat Rp2 hingga Rp3 juta per bulan dari pembuatan tas tersebut. Khotim mengatakan, tas buatan mantan pekerja migran tersebut dikirim hingga Yogyakarta, Bali dan Lampung.
Uut Rohimatin, relawan Desbumi, Kecamatan Tegaldlimo merupakan salah satu kantong pengirim pekerja migran di Jawa Timur, dengan sebaran negara yang bermacam-macam. Seperti Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan Arab Saudi.
"Anggapan orang selama ini kalau pulang dari luar negeri pasti banyak uang atau mampu secara ekonomi. Tapi ternyata tidak selalu seperti itu. Makanya kami ajak bergabung,” beber perempuan yang juga anggota Migrant Care itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang sempat mengunjungi Desbumi dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Tegallimo mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan di desa ini.
“Saya sangat mengapresiasi effort dari para relawan yang mendampingi dan melatih mereka sehingga bisa survive," kata Ipuk.