- tvOne - sandi irwanto
Gejolak di FK Unair Berakhir, Rektor Kembalikan Jabatan Dekan FK kepada Prof Bus
Surabaya, tvOnenews.com - Rektor Universitas Airlangga, Prof Mohammad Nasih membatalkan pemecatan Prof Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) setelah memicu gejolak di lingkugan kampus dan menjadi sorotan nasional dalam seminggu ini.
Gejolak di civitas akademika Universitas Airlangga (Unair), khususnya di Fakultas Kedokteran berakhir sudah. Hal ini seteralh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengumumkan pembatalan pemecatan Dekan FK itu melalui konferensi pers usai menggelar sholat Ashar, di masjid kampus C Unair, pada Selasa (9/7).
Baik Prof Nasih maupun Dekan FK Prof Dr Budi Santoso menunjukkan keakrabannya saat konfresi press di depan masjid Ulum Azmi di kampus Unair. Bahkan, keduanya sempat berpelukan di hadapan awak media.
Dekan FK Unair yang akrab disapa Prof BUS mengawali pembicaraan dengan minta maaf pada Rektor karena sudah salah memberi komentar yang justru dinilai mewakili institusi.
“Alhamdulillah semua sudah berakhir, saya secara pribadi mengaturkan maaf pada Bapak Rektor, mungkin saya bermaksud mewakili diri pribadi tapi mungkin terlalu kelewatanm sehingga saya menggunakan institusi, ini mungkin salah saya,” ungkap Prof BUS.
“Bapak Rektor sudah memaafkan dan semuanya saya kembalikan ke Bapak Rektor,” imbuh Prof BUS usai dipersilakan rektor memberi pernyataan terlebih dahulu.
Rektor Unair, Prof Nasih membenarkan pengembalian jabatan Prof BUS sebagai Dekan FK Unair terhitung mulai Rabu (10/7) besok.
Menurur M Nasih, pihaknya sudah menerima surat dari Prof BUS, yang dilayangkan Senin Kemarin dengan didampingi Tim Advokasi Kebebasan Akademi bersama sejumlah elmen lain.
“Pada intinya kami sudah paham apa yang disampaikan oleh Prof BUS, dan karena alasan bagi untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat sudah selesai. Selanjutnya tentu saya mohon maaf cerita serial ini berakhir sampai di sini,” ungkap Prof Nasih.
Dalam konpres ini, Rektor Unair menolak ditanyai soal alasan pemecatan Prof BUS. Dirinya juga tidak mau membenarkan jika pemecatan itu lantaran Prof BUS menolak kedatangan dokter asing rencana Kementerian Kesehatan RI.
“Sudahlah, itu masa lalu. Itu sudah lewat. Saat ini kita fokus ke depan untuk Unair yang kita cintai bersama-sama. Saya tidak tahu soal pendapat, yang saya tahu ini (Prof BUS) sahabat saya,” tutur Prof Nasih sembari l merangkul Prof BUS.
Seperti diketahui, seusai Prof BUS mengumumkan pencopotannya 3 Juli 2024 sebagai Dekan FK, kabar tersebut lagsung ramai diperbincangkan. Bahkan, para Guru Besar FK Unair dan mahasiswa menggelar aksi solidaritas untuk Prof BUS, dan mengancam akan mogok mengajar jika jabatannya tidak dikembalikan. (msi/gol)