- tim tvone - umar sanusi
Usai Nyepi Umat Hindu Gelar Upacara Ngembak Geni
Jombang, tvOnenews.com - Umat Hindu di Jombang, menyambut tahun baru saka 1946 di Pura. Mereka menggelar upacara Ngembak Geni sebagai penanda mulai diperbolehkan makan dan minum setelah Brata Penyepian selama 24 jam berakhir. Upacara Ngembak Geni dilangsungkan di Pura Amrta Buana, Dusun Ngepeh, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang, Selasa (12/3) pagi. Usai persembahyangan di Pura, umat Hindu akan melanjutkan dengan dharma santi ke sanak keluarga untuk saling memaafkan.
"Ngembak Geni merupakan rangkaian dari perayaaan Hari Raya Nyepi, yang pertama yaitu Melasti untuk pengambilan tirta suci yang kita laksanakan di daerah Tegalrejo, dilanjutkan dengan Tawur Agung dan hari ini Ngembak Geni," ungkap Wijiono, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Ngoro, Selasa (12/3).
Untuk mengawali rangkaian acara menyambut tahun baru saka, dilaksanakan persembahyangan. Bukan saja orang tua, umat yang mengikuti sembahyang juga dari kalangan remaja bahkan anak-anak. Sembahyang diikuti dengan penuh khidmad.
"Ngembak Geni ini merupakan penutupan dari Catur Brata Penyepian. Dengan Catur Brata Penyepian, kita umat Hindu telah bersih dari dosa dan kesalahan," tambah Wijiono.
Dalam merayakan Hari Raya Ngembak Geni, sejumlah umat Hindu membawa makanan dari rumah untuk dimakan bersama-sama di Pura. Sebab mulai Selasa pagi, umat Hindu telah diperbolehkan makan dan minum.
Wijiono juga menjelaskan, Brata Penyepian merupakan penghapusan dosa umat Hindu. Kini setelah Nyepi diakhiri dengan serangkaian upacara hari raya Ngembak Geni akan dilanjutkan anjangsana, saling berkunjung untuk meminta maaf satu dengan lainnya.
"Upacara Ngembak Geni adalah puncak dari Catur Brata Penyepian dan hari ini kita telah diperbolehkan makan dan minum, setelah ini kita akan beranjangsana berkunjung satu dengan lainnya untuk saling meminta maaf," papar Wijiono.
Umat Hindu berharap dalam tahun baru saka 1946 ini, berbagai aspek kehidupan semakin membaik dibanding tahun sebelumnya, terutama kerukunan antar umat, sehingga harmonisasi antar umat tetap terjaga bahkan lebih baik lagi. (usi/hen)