- tvOne - dimas farik
Ratusan Guru Honorer Serbu Mapolres Bangkalan, Urus SKCK Usai Diterima Sebagai PPPK
Bangkalan, tvOnenews.com - Ratusan guru honorer dalam beberapa hari terakhir menyerbu Mapolres Bangkalan, Madura di Jalan Raya Soekarno Hatta. Mereka menyerbu Pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) guna melengkapi administrasi, usai mereka diterima sebagai Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tak hanya di dalam gedung, petugas kepolisian juga melakukan pelayanan SKCK melalui mobil keliling. Hal itu dilakukan untuk mengurai antrean di dalam gedung.
Kedatangan para guru honorer secara mendadak tersebut membuat petugas pelayanan SKCK sempat kewalahan dalam memberikan pelayanan.
"Tanpa ada pemberitahuan dari pihak terkait, tiba - tiba banyak yang datang kesini (Mapolres Bangkalan) yang ingin mengurus SKCK untuk pemberkasan PPPK," kata Iptu Akhmad Hidayat, Kasat Intelkam Polres Bangkalan, Rabu (3/1).
Lanjutnya, para guru yang datangnya secara tiba - tiba di Mapolres Bangkalan membuat pihaknya menyiapkan sejumlah kursi di halaman Mapolres.
“Intinya untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada para guru selama antre SKCK," jelasnya.
Sementara Moh Yakub, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan mengungkapkan, sedikitnya terdapat lima ratus lebih guru honorer dari berbagai farmasi, mulai dari guru Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dan guru kelas telah melakukan pembuatan dokumen SKCK.
"Guru tenaga honorer yang telah masuk ke PPPK jumlahnya saat ini ada lima ratus lima puluh empat orang, yang terdiri dari guru farmasi Bahasa Indonesia, IPA, PPKN, dan guru kelas," ucapnya.
Ia mengatakan, pengurusan pemberkasan SKCK dilakukan oleh guru PPPK karena dokumen tersebut merupakan salah satu syarat sebelum melanjutkan ke langkah pada tahapan selanjutnya.
"Pemberkasan ini dijadwalkan terakhir sampai tanggal tiga belas Januari tahun 2024. Semoga tidak ada kendala nantinya," pungkasnya.
Meski guru di sekolah wilayah Bangkalan telah mendapatkan amunisi baru, namun pihak sekolah masih alami kekurangan guru yaitu sekitar seribu orang guru farmasi. (fds/gol)