- tim tvone - happy oktavia
Ajari Masyarakat Budidaya Maggot, Dapat Penghargaan dari Kementerian ESDM
Banyuwangi, tvOnenews.com – Jerih payah mengajari masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Siliragung, ternyata membuahkan hasil. Seperti yang dilakukan sekelompok pemuda setempat yang mengajari emak-emak untuk melakukan budidaya maggot.
Para pemuda tersebut mengajari bagaimana mengelola sisa makanan dari perusahaan menjadi pakan maggot (larva lalat hitam / hermetia illucens) yang mudah dan menguntungkan. Maggot merupakan salah satu agen pengurai yang efektif, sehingga sangat cocok untuk mengurai materi organik seperti sisa makanan. Hewan kecil ini juga kaya nutrisi yang sangat baik untuk pakan ternak.
Berkat adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung dalam budidaya Maggot ini, Operator Tujuh Bukit ini bekerja sama dengan PEGA Indonesia. Ini menjadi solusi dalam mengatasi limbah makanan di area perusahaan.
Dan ternyata, Kementerian ESDM Republik Indonesia memberikan penghargaan atas upaya ini di ajang Tamasya Award 2023. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada anak perusahaan Merdeka Copper Gold ini untuk kategori Implementasi Bidang Lingkungan dalam Bentuk Pengolahan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkuler.
Ajang Tamasya Award 2023 (Tambang Mensejahterakan Masyarakat Award 2023) ini di Hotel Bidakara, Jakarta. Penjurian Tamasya Award 2023 berlangsung pada awal November 2023 melalui penilaian dokumentasi kegiatan dan tinjau lapang. Jurinya berasal dari Kementerian ESDM dan praktisi PPM.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Suswantono, penghargaan ini ditujukan untuk memacu badan usaha pertambangan dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program-program yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
“Hal ini membuktikan bahwa tambang menyejahterakan masyarakat dalam menuju pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Direktur PT BSI, Cahyono Seto mengaku bahagia dengan penghargaan ini, karena Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tapi juga diakui oleh pemerintah.
“Kami telah melaksanakan program PPM dulu dikenal dengan CSR, bagi masyarakat sekitar tambang sejak perusahaan ini berdiri pada 2012 lalu,” katanya, Rabu (13/12).
Menurut Seto, realisasi program PPM tidak hanya berpatokan pada seberapa banyak program yang diadakan tapi juga dampak terhadap masyarakat. Program-program yang berdampak luas bagi masyarakat selalu dikembangkan dengan menggandeng berbagai institusi dalam pelaksanaannya. Seperti pemerintah desa, lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk konsisten merealisasikan program PPM. Tim kami di lapangan giat melakukan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat,” tutupnya. (hoa/hen)