- sinto sofiadin
Para Guru Keluhkan Kegiatan Teacher Fest 2023, Padahal Ini Manfaatnya
Jember, tvOnenews.com – Program Teacher Fest yang akan diselenggarakan secara daring dan luring, mulai 17 hingga 19 Oktober 2023 di Jember mendapat keluhan dari para guru-guru, utamanya dari para guru honorer.
Pasalnya, informasi yang beredar, para guru baik ASN dan Non ASN diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini dan membayar biaya pendaftaran berkisar Rp200 ribu.
Namun, pihak panitia penyelenggara Teacher Fest, Herdinal Sky mengatakan, kegiatan ini tidak bersifat wajib dan bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik.
“Jadi tidak ada paksaan, jadi silahkan mereka ikut atau tidak,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan acara hari pertama dilaksanakan Selasa pukul 09.00 WIB, hari Rabu dan Kamis pukul 12.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
“Mungkin satu sekolah tidak semua guru ikut, bisa jadi hanya satu atapun dua orang guru. Bahkan juga ada di salah satu kecamatan yang mendaftar hanya 12 orang,” sebutnya.
Tujuan dari program ini, yang paling penting menurutnya, adalah ingin memantik gaya kreativitas mengajar guru-guru, meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru hingga cakap digital.
“Kami akan memberikan hal yang menarik buat guru, sehingga guru menjadi hebat dan berprestasi. Guru bisa mengikuti perkembangan anak, bukan anak yang mengikuti perkembangan guru,” ungkapnya.
Untuk narasumber atau pemateri yang akan dihadirkan yaitu Seto Mulyadi selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia.
Salah satu yang disampaikan Kak Seto nanti, bagaimana mendidik anak dengan cinta. Jadi supaya guru juga tidak hanya menggugurkan kewajiban dan menggangggap murid itu sebagai anaknya juga.
“Jadi mendidik dengan cinta ini, mereka akan spenuh hati. Karena guru tidak hanya mengajar, tetapi menginsirasi juga,” beber Herdinal.
Ada juga Ir. Djarot yang akan menjelaskan tentang bagaimana kecerdasan anak, bagaimana anak di dalam kelas tidak bisa menerima pelajaran, nanti akan dijelaskan semua.
Bahkan bagaimana cara mengetahui bakat anak dan kecerdasan anak di bidang apa saja juga akan disampaikan.
“Jadi itu poin yang kita harapkan, dari kegiatan kita. Dengan ini diharapkan guru-guru berubah pola pikir mentransformasikan diri,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyono mengatakan, kegiatan ini dilakukan oleh pihak ketiga, yakni Indonesia Inspiring Teacher.
“Kami hanya mengakomodir saja,” ujar Hadi.
Menanggapi keluhan para guru, Kadispendik menyatakan, tidak ada kewajiban para guru untuk mengikuti kegiatan ini. Namun bila ingin meningkatkan kapasitas dan mutu, dipersilahkan. (sss/far)