- tvOne - dimas farik
Mengkhawatirkan! Siswa SDN 3 Binoh Bangkalan Belajar di Gedung Sekolah yang Hampir Ambruk
Bangkalan, tvOnenews.com - Sebuah gedung SDN 3 Desa Binoh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, alami kerusakan yang cukup parah. Atap bangunan seperti yang berada di ruang kelas lima, di topang oleh sejumlah bambu karena kayu bangunan gedung rapuh.
Tak hanya itu, sejumlah genteng gedung sekolah juga alami pecah, dinding bangunan pendidikan juga jebol dan batu bata berantakan.
Menurut Zainal Ahmad, Guru SDN 3 Binoh Bangkalan mengatakan, gedung sekolah diketahui sudah mulai runtuh tiga tahun lalu sejak siswa tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar akibat adanya pandemi Covid 19.
"Kerusakan ini terjadi pada tahun 2020, pada saat terjadinya Covid 19, jadi saat itu ada surat perintah pada anak - anak untuk belajar di rumah," tuturnya, Selasa (3/10).
Lanjutnya Zainal, kerusakan bangunan sekolah dikarenakan kayu gedung dimakan oleh rayap, ditambah dinding yang kena air hujan, dan tidak adanya tiang pembatas ruangan juga menjadi salah satu penyebab ambruknya gedung.
"Kalau saya perhatikan, kerusakan yang kami lihat terjadi pada kayu yang telah dimakan oleh rayap. Saya coba perbaiki, namun karena rayap sudah menyebar dan masuk ke dalam tembok gedung sekolah, rayap ini kembali datang, selain itu tembok juga sering kena air hujan, dan batas ruang kelas tidak ada tiang cor. Tembok menjadi rapuh hingga tembok kemudian runtuh," terangnya.
Ia mengatakan, gedung rusak berawal dari ruangan kelas enam SDN 3 Binoh, tak lama kemudian melebar ruang kelas lima hingga dinding gedung pecah
"Awal ruangan kelas enam yang rusak, lalu menyebar ke ruangan kelas lima. Sehingga anak-anak belajar di setengah ruangan," ucapnya.
Meski kondisi ruangan kelas SDN 3 Binoh sudah memprihatinkan dan tak layak dibuat belajar mengajar, namun gedung tersebut dipakai oleh siswa
"Pihak guru telah meminta agar para siswa jangan terlalu dekat dengan tembok sekolah, karena kondisinya memang sangat menghawatirkan. Apabila ada gerimis anak - anak dikumpulkan jadi satu. Kalo hujan deras, anak - anak di tempatkan di ruangan yang lebih baik," ujarnya.
Sementara ruang kelas lima dan kelas enam sudah tidak bisa digunakan belajar mengajar, para guru terpaksa memindahkan siswa ke ruang perpustakaan.
Pihak sekolah telah berupaya untuk melakukan perbaikan dengan mengajukan perbaikan gedung sekolah kepada pemerintah melalui dinas pendidikan.
"Harapan kami, kepada pemerintah agar dipercepat perbaikan ruangan sekolah. Karena sudah tiga tahun anak - anak kami melaksanakan belajar kondisi seperti ini (tak layak dibuat belajar)," pungkasnya. (fds/gol)