- tim tvone - wawan sugiarto
Aktivitas Gunung Semeru di Lumajang Fluktuatif, Beberapa Kali Keluarkan Letusan Disertai Suara Gemuruh
Lumajang, tvOnenews.com - Aktivitas Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, masih fluktuatif. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, secara rutin terus memberikan laporan hasil pemantauannya baik secara visual maupun rekaman seismik.
Pada periode pengamatan Senin (2/10) mulai pukul 00.00 Wib - 06.00 Wib, Sigit Rian Alfian dalam laporan periodiknya, dilaporkan cuaca di sekitar Pos PPGA Semeru cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat. Suhu udara 22-23 °C.
Sedangkan secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
"Teramati 10 kali asap letusan tinggi 200-800 meter warna putih kelabu condong ke arah timur laut-timur. Terdengar 7 kali suara gemuruh letusan," tulis Sigit, Senin (2/10).
Sementara secara kegempaan, terekam telah terjadi letusan sebanyak 23 kali, amplitudo : 12-22 mm, durasi : 74-173 detik. Untuk guguran, terjadi 2 kali, amplitudo : 5 mm, durasi : 60-61 detik. Hembusan sebanyak 3 kali, amplitudo : 5-8 mm, durasi : 51-77 detik.
Terekam pula 8 kali tremor harmonik, dengan amplitudo : 2-4 mm, durasi : 300-778 detik. Serta
tektonik lokal dan tektonik jauh, masing-masing 1 kali, dengan amplitudo 14 mm dan durasi selama 38 detik.
"Untuk keterangan lain nihil. Tingkat aktivitas gunung semeru masih siaga atau level 3," terang Sigit menutup laporannya.
Pada tingkat aktivitas Gunung Semeru yang masih siaga atau level 3, PVMBG telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang harus dipatuhi masyarakat demi keselamatan bersama, yakni larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)