- zainal arifin
Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2023 di Surabaya, BI Dorong Indonesia Jadi Poros Kekuatan Industri Halal Dunia
“Moslem friendly tourism. Ketiga motivasi inilah yang kemudian yang menjadi pendorong perekonomian di Jawa Timur. Sehingga tahun 2022 kita mendapatkan apresiasi Adinata Syariah, dan juga Halal Industry Award di tingkat nasional,” imbuhnya.
Capaian ini bisa diraih berkat komitmen penuh seluruh stakeholder, mulai dari Bank Indonesia, Pondok Pesantren, hingga para kiai.
Terkait keuangan syariah, Wagub Emil mendorong terbentuknya fintech syariah di Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga telah bekerja sama dengan Baznas dan BUMD-BUMD untuk menggelar zakat produktif di berbagai daerah di Jatim.
“Dimana zakat produktif ini ditujukan pada pelaku ekonomi ultra mikro yang belum bisa difasilitasi oleh perbankan untuk penyediaan modal usahanya,” jelasnya.
Terakhir, Wagub Emil berharap FESyar Regional Jawa 2023 ini akan menjadi wadah yang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif.
“Mari kita bersatu, belajar bersama, dan berinovasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan, bahwa FESyar merupakan rangkaian agenda menuju Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF). FESyar Regional Jawa tahun ini memiliki showcase UMKM secara hybrid.
“Ada 150 UMKM produk syariah yang mengikuti FESyar secara offline dan 200 UMKM secara online. Untuk showcase via online bisa diakses melalui laman www.fesyarjawa.com,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan tiga e-commerce ternama yang menyediakan landing page khusus untuk UMKM peserta FESyar Regional Jawa 2023.
“Kemudian pada 30 September 2023 kami akan menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid Agung Surabaya Al Akbar dengan tema meneladani sifat Rasulullah dalam bermuamalah yang akan dipimpin oleh Habib Syech. Lalu Closing Ceremony akan digelar pada 1 Oktober 2023,” pungkasnya.
Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia semestinya menjadi barometer dunia syariah dimana brand lokal dan wisata syariah yang sudah ada, bisa dikembangkan lebih luas melalui Moeslem Friendly Tourism. (zaz/far)