- edi cahyono
Kisah Susanti, Penyandang Disabilitas yang Jadi Pengibar Bendera di Tunggulwulung Kota Malang
Meski tak berlatih, proses pengibaran bendera berlangsung lancar tanpa kendala apapun. Susanti pun tidak merasa kesulitan selama mengikuti tahapan sebagai pengibar bendera dalam peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78.
"Gak pakai latihan langsung. Cuman coba satu kali tadi. Alhamdulillah tidak ada kendala," ungkapnya.
Selain Susanti, sejumlah orang penyandang disabilitas juga turut berperan sebagai petugas upacara dalam kesempatan itu. Mulai dari pengibar bendera, pembaca teks pancasila dan proklamasi.
Untuk peserta upacara dihadiri oleh linmas, perangkat kelurahan, Babinsa Tunggulwulung hingga pelajar dan guru SMK Farmasi Maharani.
Susanti berharap dalam HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78, Indonesia bisa lebih ramah bagi penyandang disabilitas. Baik penyediaan akses untuk memudahkan para penyandang disabilitas maupun lowongan pekerjaan.
"Harapannya indonesia lebih inklusif, ramah bagi disabilitas, menyediakan akses, menyediakan pekerjaan bagi disabilitas," bebernya.
Lurah Tunggulwulung, Moh Koiri mengaku, sangat takjub melihat kemampuan para penyandang disabilitas yang telah menjadi petugas upacara. Mereka mampu menjalankan tugas tanpa terkendala meski tidak melalui latihan intens.