- m habib
Terkena Proyek Pelebaran Jalan Nasional, Tugu Sejarah Manyar Gresik Terpaksa Dipindahkan
Gresik, tvOnenews.com - Tetenger berupa tugu di jalur Nasional Pantura Deandles, Manyar, Gresik yang diperkirakan usianya kini sudah mencapai lebih dari puluhan tahun itu, turut terdampak proyek pelebaran jalan. Tugu penanda sejarah Desa Manyar Sidomukti itu, akan dipindah sedikit ke tengah (trotoar jalan). Nantinya, tugu tersebut dikembalikan fungsinya sebagai penanda.
Warga Manyar pun bersyukur karena Tugu Manyar tidak jadi dibongkar akibat dampak pelebaran Jalan Nasional Raya Manyar. Tugu Manyar yang telah berdiri lebih dari puluhan tahun silam itu, hanya dipindahkan saja lokasinya.
"Menghargai unsur sejarah sebagai ikon Manyar komplek didirikan kyai Sahlan, tokoh ulama Manyar Komplek menurut kami, nilai-nilai historis religius," ucap anggota DPRD Gresik, Hudaifah, Selasa (11/7).
Hudaifah menjelaskan, Tugu Manyar harus dipertahankan sebagai bentuk menghargai sejarah. Tugu Manyar setelah diangkat dari Jalan Raya Manyar, akan dipindah ke Balai Desa Manyarejo, Manyar. Kemudian akan dipasang kembali di median jalan pascapelebaran Jalan Raya Manyar selesai.
"Dipertahankan, menghargai harus seperti itu dipindah agak selatan memperindah jalan, ini juga akses Manyar komplek di seberang jalan," lanjutnya.
Sementara itu, Balai Besar Proyek Jalan Nasional (BBPJN) telah merilis gambar desain untuk konstruksi jalan nasional tersebut. Nantinya, jalan yang semula hanya memiliki dua lajur, akan diperlebar menjadi empat lajur. Dua lajur mengarah ke Gresik Kota dan dua mengarah ke Bungah Pantura Sidayu, Gresik.
Jika sudah selesai, Jalan Manyar juga dibangun taman kecil di trotoar. Tugu akan dipindah ke taman. Prosesnya tidak langsung dipindah begitu saja. Para tokoh setempat melakukan doa bersama sebelum memindahkan tugu tersebut.
Camat Manyar, Zainul Arifin menuturkan, sebelum dipindah, memang dilakukan doa bersama lebih dulu. Pemindahan dilakukan mulai hari ini.
“Sebelum dipindah, tugu itu harus digali dulu supaya tidak terjadi kerusakan. Kami tidak membuat tugu baru namun tugu itu dipindah,” tuturnya.
Saat prosesi doa bersama pemindahan tugu kemarin, sejumlah tokoh agama hadir dan memimpin doa bersama. Diantaranya KH Azhar Shoheh, KH Hamam Zahid, KH Khoirul Atho’, KH Zainur Rosyid, KH Suhaili Idris dan sebagainya.
Zainul menambahkan, untuk lokasi tugunya pun masih tetap berada di simpang empat Manyar Komplek itu. Hanya saja lokasinya bergeser ke tengah jalan.
“Keberadaan tugu itu sebagai penanda bahwa di situ lokasi Manyar Komplek,” imbuhnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pelebaran Jalan Nasional Raya Manyar Deandles Gresik itu, sebelumnya menjadi titik yang cukup ramai lalu lalang masyarakat setempat. Jika sebelumnya masyarakat langsung menyeberang dari persimpangan itu, nantinya harus mengarah ke utara dulu atau ke selatan.
Selain itu, saat sosialisasi pelebaran jalan, masyarakat setempat juga meminta agar diberikan akses jalan apabila ada pemakaman. Sebab, lokasi makam yang harus menyeberang jalan nasional itu tidak memungkinkan jika harus memutar di lokasi putar balik. (mhb/far)