- m habib
Tak Dapat Pupuk Subsidi, Petani Tambak di Gresik Terpaksa Belajar Sendiri Bikin Pupuk
Gresik, tvOnenews.com - Mahalnya harga pupuk non subdisi dan tidak adanya alokasi penyaluran pupuk bersubsidi bagi para petani tambak ikan, membuat para petambak ikan bandeng, nila dan mujaer di wilayah Betoyoguci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik harus memutar otak agar lahan tambak ikan mereka tetap bisa ditaburi pupuk.
Dengan difasilitasi oleh pemerintah desa setempat, para petani tambak memilih menyisihkan sisa waktunya setelah bekerja di tambak, dengan mengikuti cara membuat sendiri adonan pupuk alternatif berbahan dasar dedak ampas penggilingan padi, Rabu(31/5).
Agar pupuk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan, pelatihan pembuatan pupuk alternatif yang berlokasi di balai desa setempat dan diikuti oleh para petani tambak Sesa Betoyoguci Manyar, pihak desa menghadirkan pemateri langsung dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik.
Menurut Kepala Desa Betoyoguci, Manyar, Muhammad Suhel, selama ini para petani tambak di wilayahnya seringkali mengeluhkan tidak adanya alokasi pupuk bersubsidi bagi perikanan. Kalau pun ada, harganya non subsidi dan dianggap sangat mahal.
"Sambatan (keluhan) petani tambak dalam beberapa bulan ini yang dikeluhkan adalah pupuk, karena pupuk yang digunakan untuk tambak tidak ada," ujar Suhel sambil mengelus dada.
Tak tega melihat nasib petani tambak di desanya, untuk menyiasatinya, Pemdes Betoyoguci kemudian menggelar pelatihan pembuatan pupuk alternatif dengan bahan baku yang mudah didapat yakni dedak padi. Kemudian sekaligus praktik langsung di lapangan.
"Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini, semoga kelak cocok dan berhasil diterapkan oleh petani tambak di wilayah kami," ucapnya.
Dalam pelatihan pembuatan pupuk alternatif ini, para petani diajari cara membuat pupuk untuk dosis satu hektar tambak yang terbagi menjadi dua bagian. Pertama pupuk untuk ikan yang berumur kurang dari satu bulan. Kedua, pupuk untuk ikan yang sudah besar, yakni umur satu sampai tiga bulan.
Untuk pupuk ikan kecil, bahannya empat botol gula tetes, dua botol probiotik EM4. Bahan-bahan itu kemudian dicampur dengan 120 liter air.
Untuk bahan pembuatan pupuk ikan yang usianya diatas satu bulan yaitu, 30 kilogram dedak, empat botol gula tetes, dua bungkus ragi tape, lima kilogram pupuk urea serta 120 liter air. Bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi selama tiga hari.
Khasan Makruf, salah seorang peserta pelatihan mengatakan pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi para petani.
"Bermanfaat sekali karena pupuk alternatif bisa jadi pilihan para petani tambak, karena menambah ilmu pengetahuan, penghasilan dan bermanfaat sekali untuk para petani," jelasnya.
Khasan berharap, pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi bagi petambak, untuk mendongkrak pendapatan para petambak.
"Kalau bisa bagaimanapun pupuk masih tetap disediakan untuk para petani tambak dengan harga subsidi. Untuk saat ini pupuk memang ada tetapi harganya non subsidi," lanjut Khasan.
Seperti diketahui, Desa Betoyoguci, yang terletak di Kecamatan Manyar, Gresik Utara, memiliki luasan wilayah 352,490 hektar dengan 249,620 hektar diantaranya adalah lahan tambak perikanan warga. (mhb/far)