- m syahwan
Hindari Kemacetan, Jalan Utama Probolinggo-Lumahang Bakal Dilebarkan Jadi 11 Meter
Probolinggo, tvOnenews.com – Akibat sering terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Raya Probolinggo-Lumajang, akhirnya, ruas jalan aspal yang sebelumnya hanya selebar tujuh meter ini akan dilebarkan menjadi 11 meter.
Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kememtrian Jawa Timur, Wilayah 1.3 Probolinggo, Lumajang, Turen, Ahmad Riyanto mengatakan, jika proyek pelebaran jalan nasional itu bisa meningkatkan sarana dan prasarana jalur penghubung antar kabupaten.
“Nantinya kita akan lakukan pelebaran pada Jalan Raya Lumajang ini, dari Batas Kota Probolinggo, yang berada di Dusun Krajan, Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, sampai ke pertigaan Jalan Raya Malasan, Tegal Siwalan,” terangnya.
Diketahui dari titik awal. terbentang jarak sepanjang sembilan kilometer. Dengan total lebar jalan sepanjang 16 meter, dimana selebar lima meter merupakan sisi kanan kiri bahu jalan dengan saluran sanitasi.
“Jadi kita juga memberi saluran air untuk sisi kanan kiri jalannya, agar nanti jika musim penghujan tidak sampai ada genangan air di sepanjang jalan setempat. Dan untuk lebar jalan aspalnya sendiri selebar 11 meter,” tambahnya.
Riyanto juga meminta pada pihak kepolisian satlantas, untuk menghindari sistem buka tutup selama proses pengerjaan pelebaran jalan tersebut.
“Karena menurut saya, sistem buka tutup jalaur itu malah membuat arus lalu lintas menjadi macet, insyaallah proses pengerjaan ini dipastikan mulai dari bulan Mei ini dan selesai pada akhir tahun depan, namun proyek ini kan sistemnya berkelanjutan,” ucapnya.
Selain itu, Riyanto memastikan, pada bulan mei 2024 mendatang, juga akan melakukan pelebaran jalan di wilayah selanjutnya.
Terkait dengan lahan yang hendak digunakan sebagi pelebaran jalan, Riyanto memastikan, lahan yang digunakan bukanlah lahan milik warga dan tidak ada masalah.
“Kita sudah pastikan dan sempat berbicara dengan warga setempat, dan mereka setuju, jadi dipastikan untuk lahan yang digunakan, tidak ada masalah,” imbuhnya.
Di lain sisi, Aswari yang merupakan warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ini mengaku, senang dengan adanya rencana pelebaran jalan tersebut.
“Saya kan juga memiliki usaha anyaman bambu di sisi jalan itu, yaa saya bersedia untuk memundurkan tempat usaha saya, karena kan memang itu masih lahan milik pemerintah, yang saya tempati untuk jualan ini,” tuturnya, Selasa (23/5).
Sebelumnya memang sudah ada upaya sosialisasi dari pemerintah. Dikarenakan di sepanjang jalur yang hendak dilebarkan, sering terjadi kemacetan yang berkepanjangan. (msn/far)