- tvOne - agus wibowo
Leptospirosis di Pacitan Semakin Tak Terkendali, P2P Dinkes : Jangan Gerak Lambat
Pacitan, tvOnenews.com - Laju penyebaran bakteri leptospira di Pacitan semakin tak terkendali. Setiap hari jumlah angka warga yang terjangkit penyakit bakteri kencing tikus tersebut terus merangkak naik.
Data yang tercatat di Dinas Kesehatan Pacitan menunjukan penderita Leptospirosis baik itu suspek maupun positif mengalami tren kenaikan. Jumlah penderita leptospirosis bertambah lima hingga 10 orang setiap hari.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pacitan, dr Daru Mustiko Aji mengatakan, data kasus leptospirosis per 5 Maret 2023 total 204, positif RDT 133, k asus baru 4, penderita yang masih rawat inap sebanyak 19 orang (RSUD 11, Puekesmas Ngadirojo 4, RS Anugerah 1, Puskesmas Nawangan, perawatan di luar kota 2, puskesmas Pakis 1). Sementara pasien Leptospirosis yang telah meninggal dunia ada enam orang, dan sembuh fase 1 berjumlah 175 pasien.
"Data kemarin ada tambah empat, grafiknya, pasien dirawat ada belasan orang. Untuk hari ini dinkes masih lakukan screening. Dimungkinkan terus naik angkanya. Dari screening nanti akan diketahui yang terlihat sehat tapi bergejala dan yang sudah terinfeksi. Jadi penanganan akan lebih menekan sebaran," katanya.
dr Daru menambahkan Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interrogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. Infeksi penyakit ini menyerang manusia dan hewan.
Memiliki manifestasi klinis yang luas, bervariasi mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, Leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia.
"Manifestasi klinis yang sering terjadi ialah demam, menggigil, sakit kepala, meningismus, anoreksia, mialgia, conjungtival suffusion, mual, muntah, nyeri abdomen, ikterus, hepatomegali, ruam kulit, fotofobia," tambahnya.
Oleh karena mengingat tingkat progresivitas penyakit Leptospirosis ini cukup kuat, penemuan kasus di awal gejala dan pengobatan sedini mungkin akan mengurangi terjadinya beratnya penyakit serta lamanya terjangkit hingga kematian.
Leptospirosis yang merebak di Pacitan merupakan varian bakteri ganas tingkat moratalitas tinggi. Jika bidang pencegahan dan pengendalian penyakit dari dinas kesehatan lambat, berdampak buruknya kondisi penderita hingga sebabkan kematian. (asw/gol)