news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kantor Notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah digeruduk warga.
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

Gegara Kirimkan Surat Permohonan Pembatalan Akta Jual Beli Tanah ke Pengadilan, Kantor Notaris di Lumajang Digeruduk Warga

Puluhan orang menggruduk kantor notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Luthfi Irbawanto di jalan KH. Wahid Hasyim, Kelurahan Citrodiwangsan, Lumajang.
Jumat, 24 Februari 2023 - 10:12 WIB
Reporter:
Editor :

Lumajang, tvOnenews.com - Puluhan orang menggruduk kantor notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Luthfi Irbawanto di jalan KH. Wahid Hasyim, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Kamis (23/3).

Kedatangan puluhan orang asal Kecamatan Randuagung  itu,  menyusul surat yang dikirimkan Luthfi kepada hakim mediator Pengadilan Negeri Lumajang perihal permohonan pembatalan akta jual beli (AJB) tanah milik Maimunah yang telah dibeli Nasir seluas 7.000 meter persegi.

Permasalahan ini bermula saat tanah milik Maimunah di Desa Kutorenon dijual kepada Nasir. Proses transaksi jual beli pun telah dilakukan hingga terbitnya sertifikat tanah dan akta jual beli tanah.

Namun, sejak 2017, ahli waris dari Maimunah melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Lumajang dengan alasan proses jual beli belum dibayarkan dengan lunas. Bahkan, proses peradilan yang berjalan sampai empat kali, kesemuanya dimenangkan oleh pihak Nasir.

Ditengah bergulirnya perkara gugatan ini, diketahui jika Lutfi mengirimkan surat kepada hakim mediator meminta pembatalan surat akta jual beli tanah tersebut. Alasannya, pihak pembeli belum menyelesaikan pembayaran jual beli tanah dengan lunas.

Ahli waris Nasir, Dedi Marta mengatakan, kedatangannya bersama puluhan warga ke kantor notaris untuk meminta penjelasan dari Lutfi atas keluarnya surat permohonan pembatalan itu.

"Surat AJB sudah keluar, sertifikat tanah juga sudah. Lalu kenapa notaris tiba-tiba mengirimkan surat pembatalan ke pengadilan. Lah dulu yang mengeluarkan AJB juga dia (Lutfi)," kata Dedi di depan kantor notaris.

Dedi yang juga anggota dewan dari fraksi Gerindra ini juga menyebut, tindakan yang dilakukan oleh Lutfi bisa mencoreng notaris lain di Lumajang.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Karena secara langsung maupun tidak langsung hal ini bisa memunculkan stigma negatif yang bisa mencoreng notaris-notaris lainnya," tegas Dedi.

Hingga satu jam mengepung kantor notaris, puluhan massa itu tidak ditemui oleh pemilik kantor. Didalam kantor, perwakilan warga hanya ditemuai 4 orang staf Lutfi, dengan pengamanan ketat sejumlah petugas kepolisian.

Aksi protes itu baru bubar setelah pihak ahli waris dipertemukan dengan Lutfi di rumah pribadinya. Sebab, saat itu Lutfi mengaku sedang sakit, sehingga tidak bisa pergi ke kantor.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral