Rilis kasus pemukulan operator SPBU di Mapolrestabes Semarang, Rabu (23/11/2022)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Didiet Cordiaz

Polisi Upayakan Jalur Damai Kasus Pemukulan Operator SPBU di Semarang

Rabu, 23 November 2022 - 23:18 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Satreskrim Polrestabes Semarang mengungkap kasus pemukulan terhadap operator Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) di Majapahit, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang bernama Hendra Adi Prasetya.

Pria berusia 25 tahun itu mendapat tindakan kekerasan oleh pelaku yang bernama Wempi Hutapea ketika melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite ke dalam botol.

Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Andika Oktavian Saputra mengatakan, kini kepolisian akan melakukan upaya hukum jalur damai antara korban dan pelaku. Menurutnya, kekerasan yang dilakukan pelaku karena emosi tak dilayani oleh korban.


“Rencananya akan kita restorative justice (damai) nanti pada saat (korban) pelaporan disini akan kita pertemukan,” ujar Iptu Andika saat rilis kasus di Mapolrestabes Semarang, Rabu (23/11/2022).

“Kejadian terjadi karena pelaku emosi tidak diperbolehkan mengisi BBM menggunakan botol air minum plastik kemudian tidak terima lalu melakukan kekerasan kepada korban,” tambahnya.

Sementara itu, di hadapan polisi dan awak media, pelaku mengaku emosi karena pembelian BBM menggunakan botol tersebut dilakukan untuk membantu temannya yang motornya mogok. Awalnya dirinya pulang dari suatu tempat bersama temannya kemudian motor rekannya tersebut mogok di dekat lokasi kejadian.

Kemudian, karena hanya motornya yang bisa digunakan, lalu dirinya berinisiatif untuk membelikan bensin temannya. Lalu botol yang ia dapat itu dari pembelian air minum di warung dekat lokasi kejadian.

“Saya mampir di sebelah Polsek membeli minum kemudian langsung menuju ke SPBU. Lalu saya isi bensin sekalian isi motor saya 25 ribu dan botol ini. Dan pihak SPBU tidak memperbolehkan,” terangnya.

Karena niat baik untuk membantu temannya tersebut tak berjalan lancar, kemudian dirinya emosi dan melakukan pemukulan kepada korban.

“Mau bantu teman kok kayak dipersulit saja, begitu. Kalau aturan gak boleh pakai botol, setahu saya kalau darurat gak ada masalah,” bebernya.

“Saya pukul karena emosi udah jam malam harus kembali lagi ke teman saya. Dan kita diikuti sama dua orang pihak pom bensin. Begitu sudah saya isi saya pulang,” tambahnya.

Meski demikian, ia mengakui kesalahan karena telah memukul korban. Dirinya meminta maaf kepada korban dan pihak yang dirugikan.

“Saya dengan viralnya ini saya minta maaf kepada warga Semarang khususnya kepada korban yang sudah saya lakukan tindak kekerasan,” imbuhnya.(Dcz/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral