- Tim tvOne - Galih Manunggal
Tradisi 10 Muharram, Ribuan Warga Kudus Berdesakan Antre 30.800 Bungkus Nasi Jangkrik
Kudus, Jawa Tengah - Ribuan warga berdesakan saat mengantre untuk mendapatkan nasi berlauk daging kerbau yang dibungkus dengan daun jati atau dikenal dengan nasi jangkrik, di komplek Masjid Menara, Kudus, Jawa Tengah, Senin pagi (8/8/22).
Tradisi bagi-bagi nasi jangkrik ini adalah salah satu dari rangkaian acara tradisi Buka Luwur atau penggantian kelambu Makam Sunan Kudus setiap tanggal 10 Muharram. Total nasi jangkrik yang dibagikan tahun ini sekitar 30.800 ribu bungkus.
Dari pantauan di lapangan, kondisi antrian pembagian nasi jangkrik mengular di jalan komplek Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Senin pagi (8/8/2022). Di barisan antrian wanita, ribuan orang dari berbagai daerah menunggu giliran. Sejak pagi mereka rela mengantri untuk mendapatkan nasi jangkrik.
Kondisi serupa juga terjadi di barisan antrian pria. Baik tua maupun muda berdesakan hingga membuat petugas keamanan yang menjaga harus kerja ekstra menertibkan antrean.
Nasi jangkrik adalah nasi yang dibungkus menggunakan daun jati dengan lauk daging kerbau atau kambing. Lauk tersebut dimasak menggunakan bumbu garam dan asam atau sering disebut bumbu uyah asem dan bumbu jangkrik goreng. Sehingga nasi bungkus tersebut kini dikenal dengan sebutan nasi jangkrik.
Menurut salah seorang warga, ia rela mengantri dan ikut berdesakan sejak pagi demi mendapatkan sebungkus nasi jangkrik setahun sekali. Nasi jangkrik kemudian dibawa pulang atau dinikmati bersama sama di sekitar lokasi.
“Alhamdulillah, ini tadi ikut anti biar dapat nasi jangkrik, ya setahun sekali supaya dapat berkahnya Sunan Kudus. Isinya daging rasanya enak,” kata Kesiha yang datang ikut antre bersama kedua temannya.
Sementara, tahun ini panitia menyembelih 14 ekor kerbau, 77 ekor kambing serta memasak sebanyak 8 ton beras yang diterima dari para dermawan atau sedekah dari warga masyarakat.
“Jumlah nasi jangkrik uyah asem yang dibagikan tahun ini diperkirakan mencapai 30.800 bungkus. Ya saya tidak tahu sejak dulu dikenal dengan nasi uyah asem dan jangkrik goreng” jelas Najib Hasan, Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, saat ditemui di lokasi Senin (8/8/2022).
Tradisi bagi-bagi nasi jangkrik ini adalah salah satu dari rangkaian acara buka luwur atau selamatan Kanjeng Sunan Kudus. Tradisi buka luwur yang diselenggarakan setiap 10 Muharam merupakan ritual keagamaan untuk menandai pergantian kelambu di Makam Sunan Kudus.
Tradisi bagi-bagi nasi jangkrik adalah momen yang ditunggu khususnya oleh warga Kudus. Selain sebagai sarana berbagi, tradisi tersebut adalah wujud ungkapan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki berlimpah yang telah diberikan. (Gml/Buz)