Tradisi sedekah laut dan bumi warga Desa Tanggulangin, Kebumen, Minggu (7/8/2022)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Wahyu Kurniawan

Syukur atas Tangkapan Ikan yang Melimpah, Nelayan Kebumen Gelar Tradisi Sedekah Laut dan Bumi

Senin, 8 Agustus 2022 - 09:08 WIB

Kebumen, Jawa Tengah - Masyarakat Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tumpah ruah memadati Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggulaangin untuk mengikuti tradisi grebeg suran dan sedekah laut, Minggu (7/8/2022). 

Tradisi grebeg suran yang sudah turun temurun diwariskan oleh leluhur ini berupa sedekah laut dan sedekah bumi. Tradisi masyarakat pesisir laut di Kecamatan Klirong ini kembali diadakan setelah dua tahun lamanya sempat terhenti karena pandemi Covid-19.

Acara dimulai dengan kirab sesaji yang dimulai dari Kantor Balai Desa menuju TPI Tanggulangin. Sesaji gunungan berupa hasil bumi seperti sayur-sayuran, nasi kuning, ayam ingkung serta kepala kerbau terlebih dahulu diarak keliling desa sebelum dilarung ke laut. 

"Alhamdulilah tradisi suran yang sudah turun temurun kembali bisa digelar kemarin dan diikuti tiga desa yakni Desa Tanggulangin, Pandanlor, Jagasima dan Tambakprogaten," ujar Kasimin Kepala Desa Tanggulangin, disela acara, Minggu (7/8/2022).

Yang menarik kirab diiringi kuda joget dengan penunggang Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama jajaran Forkompimda dan Kepala Desa Tanggulangin Kasimin. 

Foto: Tradisi sedekah laut dan bumi warga Desa Tanggulangin, Kebumen, gunungan hasil bumi diperebutkan warga (Wahyu Kurniawan)

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang turut menghadiri tradisi warga di bulan Muharam ini mengaku senang tradisi leluhur kembali bisa dilaksanakan. Menurut Bupati, kegiatan semacam ini selain untuk menjaga budaya, juga bisa memberikan multi efek berupa perputaran ekonomi.

"Luarbiasa ini cukup meriah sekali, masyarakat semua pada kumpul ke sini untuk nguri-nguri budaya. Menjaga tradisi kearifan lokal nenek moyang," jelas Arif usai mengikuti kirab dengan menaiki kuda joget, Minggu (7/8/2022).

Lebih lanjut Arif mengatakan, gelaran tradisi warga yang mayoritas sebagai nelayan ini sekaligus upaya warga untuk nguri-nguri budaya. Menjaga budaya nelayan pantai selatan Kebumen setiap bulan suro sebagai wujud syukur atas tangkapan ikan yang melimpah.

Sementara itu, Ahmad salah seorang warga mengatakan, usai di kirab selanjutnya sesaji dibawa dalam sebuah perahu untuk dilarung ke tengah laut.

Ada enam perahu yang mengiringi perahu pembawa sesaji. Berkali-kali perahu kembali ke pantai terhalang ombak yang besar. Setelah sampai tempat tujuan, perahu pembawa sesaji pun menunggu beberapa perahu lainnya.

Sebelum dilarung dihimbau kepada semua yang mengikuti prosesi untuk tidak mengambil apapun dari bagian sesaji tersebut. Usai di doakan prosesi penenggelaman sesaji pun dilakukan. 

"Ini sebagai wujud syukur kami sebagai nelayan atas berkah tangkapan ikan yang melimpah, dan semoga kami dihindarkan dari marabahaya saat menangkap ikan di laut," ucap Ahmad. (Wkn/Buz) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral