- Tim tvOne - Mahfira Putri
Usai Kasus Keracunan Massal MBG, SPPG Gemolong Sragen Hentikan Operasional Sepekan
Sragen, tvOnenews.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri Gemolong, Sragen, Jawa Tengah memutuskan tidak beroperasi selama sepekan usai kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mereka akan memulai mendistribusikan MBG ke sekolah mulai Selasa 19 Agustus 2025. Padahal Bupati Sragen, Sigit Pamungkas hanya menghentikan distribusi MBG selama dua hari hingga Kamis 14 Agustus.
Penanggungjawab SPPG Gemolong Arifudin Setiawan mengatakan perpanjang operasional MBG ini karena seluruh tim SPPG masih merasa syok.
"Mungkin kita hentikan sampai hari Senin operasional mulai hari Selasa karena dengan musibah ini, moral tim kami itu sangat mengena. Seluruh karyawan merasa bersalah dan terpukul. Keputusan ini diambil agar tim yang terdiri 50 orang bisa menenangkan diri," kata Ari, Kamis (14/8/2025)
Ari mengatakan sejauh ini, SPPG Gemolong telah berjalan sesuai standar juknis yang berlaku.
Banyaknya kasus keracunan, kata dia membuat Badan Gizi Nasional (BGN) terus berbenah dan melakukan evaluasi termasuk ke SPPG Gemolong.
Sementara itu, SPPG Gemolong melayani 3.800an penerima dari 14 sekolah mulai SD, SMP hingga SMA di wilayah Gemolong.
Ari menerangkan SPPG yang dikelolanya sudah beroperasi sejak 17 Februari 2025 sampai sekarang, sehingga berjalan enam bulan.
Terlapas dari itu, ia sebagai penangguhan SPPG Gemolong menyampaikan permohonan maaf kepada siswa yang terkana musibah, guru, karyawan hingga wali murid.
Ia mengatakan tidak ada niatan yang disengaja dan kejadian ini murni keteledoran pihaknya selaku penyedia MBG.
Kepada BGN pihaknya juga meminta maaf sebesar-besarnya karena belum bisa sesuai harapan BGN untuk menjaga eksistensi.
"Bukannya memperingan tugas BGN tapi menambah tugas beban BGN karena terkesan kurang profesional. Jadi segala apa yang terjadi ini pure adalah murni kesalahan saya," imbuhnya.
Setelah kejadian ini, pihaknya akan mendatangi ke sekolah-sekolah yang terkena musibah untuk klarifikasi dan permintaan maaf.
Terkait kehigienisan SPPG, Ari mengatakan Sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) dan ahli gizi selalu mengawasi dan memantau aktivitas dapur selama 24 jam. (uti/buz)