- Tim tvOne - Didiet Cordiaz
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bidan Sweetha, Terungkap Fakta Baru
Semarang Jawa Tengah - Donny Christiawan Eko Wahyudi (31) pelaku pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) menjalani adegan rekonstruksi aksi kejinya untuk memenuhi kelengkapan berkas dalam proses hukum di pengadilan.
Donny Christiawan Eko Wahyudi menjalani 30 adegan pembunuhan mulai dari menghubungi Sweetha dan menjemputnya kemudian membunuh hingga membuang jenazah korban di bawah Jembatan Tol Semarang - Bawen.
Reka ulang disaksikan langsung oleh Jaksa dan pengacara mulai dari pelaku menghubungi korban untuk membawa sarung saat bertemu di Semarang.
Adegan itu dilakukan di Mapolda Jateng dengan petugas menemukan fakta baru bahwa salah satu adegan menyebutkan sarung yang dibawa korban awalnya dimaksudkan untuk menggantung korban dan pelaku tidak membantah hal itu.
Sebelum ke hotel, pelaku dan korban bertemu di depan salah satu minimarket daerah Sukun, Kecamatan Banyumanik. Di sana pelaku menjemput korban dengan mobil sedan warna hijau lemon, kemudian membawa ke hotel di daerah Jalan dr. Wahidin. Hotel tersebut berkonsep garasi mobil di lantai bawah dan ada kamar di lantai atasnya.
Setelah parkir dan garasi mobil ditutup, keduanya ke kamar. Saat itu Donny justru mengaku sempat melihat rajah atau semacam jimat dengan namanya di kamar mandi.
"Di kamar mandi nemu surat. Saya tanya. Kok ada kayak rajah tulisan Arab ada nama saya. Dia bilang 'bukan, aku tidak pernah musrik'. Terus dia tanya soal anaknya," ujar Pelaku di sela rekonstruksi, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya bukan itu yang membuatnya akhirnya membunuh Sweetha saat itu juga. Ia mengaku panik saat terus ditanya keberadaan anak Sweetha, Muhammad Faeyza (4) yang sudah dibunuh sebelumnya di rumahnya daerah Rembang.
"Ngobrol, terus dia nanyai (keberadaan) anaknya terus," ujarnya.
Pada adegan ke-14, Donny menindih Sweetha yang saat itu hanya memakai daleman merah. Leher korban dicekik dan sempat melawan dengan meronta namun akhirnya meregang nyawa. Pelaku kemudian mengambil jilbab korban dan melilitkan di leher korban.
Pelaku kemudian memakaikan celana dan membungkus jenazah korban dengan sarung yang dibawa korban. Ia lalu menggotong jenazah dan memasukkan ke mobil bagian jok belakang.