- Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo
Sepekan Terjadi 103 Bencana Alam di Wonosobo, Kerugian Capai 2 Miliar
Wonosobo, Jawa Tengah - Selama satu pekan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mencatat setidaknya ada 103 bencana alam yang terjadi di Wonosobo akibat kondisi cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini.
Kerugian material yang ditimbukan akibat 103 bencana alam tersebut diperkirakan mencapai Rp 2 miliar rupiah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono mengungkapkan sejak 9 Maret hingga 17 Maret 2022, total bencana tanah longsor ada 103 titik yang tersebar di tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalibawang, Kaliwiro, Wadaslintang, Mojotengah, dan Garung.
“Sejak tanggal 9 sampai 17 Maret 2022 telah terjadi 103 titik tanah longsor yang tersebar di 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalibawang, Kaliwiro, Wadaslintang, Mojotengah dan Garung. Dan titik longsor terbanyak terjadi di Kecamatan Kalibawang, di mana setiap harinya terjadi 8 titik longsor. Prediksi kerugian mencapai 2 milyar rupiah, itu baru hitungan kasar,” katanya saat melakukan tinjauan ke lokasi bencana Desa Larangan Lor, Garung bersama Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, Jumat (18/03/2022).
Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengajak warga Wonosobo untuk menjaga kelestarian alam, mengingat potensi tanah yang ada di Kabupaten Wonosobo sangat rentan terjadi bencana tanah longsor.
“Karena tanahnya yang sangat labil, maka ini harus menjadi perhatian kita bersama bagaimana mengoptimalkan kesiapsiagaan bencana melalui pembentukan relawan di 265 desa atau kelurahan, dan setiap desa minimal mempunyai 5 tenaga relawan,” kata Afif.
Afif juga mengingatkan, perlunya kesadaran bersama guna menjaga kelestarian alam dimulai dari tidak mengotori sungai dengan sampah, tidak membuang sampah di sungai, serta tidak membangun rumah di pinggiran sungai.
“Terjadinya bencana tanah longsor, mendorong kami untuk melakukan gerakan cinta Sungai Serayu di mana semua kotoran berupa sisa pemotongan kayu dan berbagai macam sampah yang ada harus segera dibersihkan mulai dari hulu di Dieng, saya juga mengimbau masyarakat tidak buang sampah sembarangan dan janganlah membangun di area sepadan sungai, patuhilah segala regulasi yang sudah ada,” pungkasnya. (Ronaldo Bramantyo/dan)