- Tim tvOne - Tim tvOne
Ribut Soal Rambo-Sambo di Pilgub Jateng, Ahmad Luthfi: Padahal Adik Saya TNI, Adik Pak Andika Polisi
Magelang, tvOnenews.com - Cagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi, lagi-lagi meminta masyarakat untuk tidak meributkan istilah rambo dan sambo di pilgub Jateng.
Luthfi juga mengajak warga tidak mempertentangkan antara institusi TNI dan Polri, hanya karena calon gubernur yang maju dari TNI (Andika) dan Polri (Ahmad Luthfi).
Hal tersebut dijelaskan Ahmad Luthfi di depan 2000 purnawirawan TNI/Polri, yang mendukung palson 2 (Luthfi-Yasin), di Senjakala Bandongan Magelang, Rabo 23 Oktober 2024.
"Karena apa, adik kami itu TNI, dan adik Pak Andika juga polisi," tegasnya.
Artinya, tidak ada gunanya masyarakat mempertentangkan TNI dan Polri. Atau menjelek-jelekan institusi dengan istilah rambo dan sambo.
"Kalau sudah seperti ini bagaimana, ada oknum yang jelek-jelekin polisi gara-gara pilgub, lha adik Pak Andika sendiri polisi. Coba gimana ini?" tanya mantan Kapolda Jateng ini.
Pasangan cawagub Gus Yasin ini menambahkan, sejatinya TNI/Polri ini satu keluarga. Maka salah besar kalau ada pihak-pihak yang membenturkan.
"Saya pesan, tidak usah dipikir itu sambo atau rambo. Sebab apa, masalah Jawa Tengah ini banyak, tidak hanya soal rambo dan sambo. Jawa Tengah butuh pemimpin yang merakyat, yang tahu masalah rakyat, tahu bagaimana mencarikan solusinya," katanya lagi.
Dia berpesan, jangan sampai kita menangis hanya gara-gara konflik yang tidak penting. Dia mengajak setelah kontestasi seharusnya datanglah rekonsiliasi.
"Ini yang dicontohkan pimpinan kita pak Jokowi dan diteruskan oleh Pak Prabowo."
Bagiamana dalam pilgub Jateng ini paslon bertarung tanpa membenci. Dan bersahabat tanpa menundukkan kepala yang lain. Ini menurutnya pelajaran dari Prabowo.
"Yang menjadi pelajaran buat kami dan Gus Yasin. Ini nafasnya Jawa Tengah, Jawanya Jawa, yakni adanya unggah ungguh,"jelas Ahmad Luthfi.
Karenanya, dia bersama Gus Yasin berusaha menjaga kesejukan dalam momen politik ini. Karena baginya Jateng ini bukan sekadar tempat mudik. Tetapi rumah untuk tinggal selamanya.
"Kami puluhan tahun termasuk Gus Yasin menjadikan Jateng ini rumah kami. Bukan sekadar tempat mudik yang kadang kita tinggalkan," tutupnya. (buz)