Sumber :
- Edi Mustofa
Kebakaran Hebat Hanguskan Empat Unit Ruko di Kota Pekalongan, Diduga Berasal dari Kebocoran Gas
Sabtu, 29 Juli 2023 - 03:33 WIB
Pekalongan, tvOnenews.com - Kebakaran hebat menghanguskan sedikitnya empat unit ruko di jalan dr Wahidin, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (29/7/2023) dinihari.
Kebakaran hebat yang melanda empat unit ruko ini diduga berasal dari kebocoran gas. Api yang muncul pertama di ruko yang berjualan martabak kemudian merembet ke tiga ruko lainnya.
Petugas Pemadam kebakaran kota Pekalongan dibantu warga, relawan dan TNI Polri berusaha memadamkan api. Api dapat dipadamkan setelah satu jam lebih dan kemudian dilakukan proses pendinginan.
Menurut keterangan saksi mata, Malaya Guma (19) menjelaskan bahwa, sekitar jam 00.05 api muncul di ruko yang berjualan martabak. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu (29/7/2023) dini hari.
"Awalnya saya melihat api di ruko yang berjualan martabak. Pemilik atau penjual martabak yang menutup rukonya sekitar pada Jumat (28/7/20230 malam sekira pukul 22.30 Wib. Tiba tiba sekitar jam 00.05 Wib Sabtu (29/7/2023) dini hari, saya melihat api di dalam ruko. Nampak asap juga juga mulai muncul di tiga ruko lainnya," kata Malaya Guma.
Ruko yang terbakar berjualan souvernir keramik, martabak dan jualan cat, untuk penyebab kebakaran hingga saat ini belum diketahui pasti.
Sementara itu, Kabid Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan, Agung Jaya Kusuma Aji berada dilokasi kejadian menjelaskan bahwa petugas menerima informasi dari warga sekitar jam 00.26. Petugas pemadam kebakaran segera menuju ke lokasi kejadian kebakaran.
"Ada empat ruko yang terbakar. Ruko yang berjualan martabak, jualan keramik dua ruko dan jualan cat," kata Agung Jaya Kusuma Aji.
"Petugas pemadam kebakaran Kota Pekalongan menerjunkan dua Armada dengan kapasitas 6000 liter dan 3000 liter. Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena banyak nya material yang mudah terbakar dan juga banyak bahan kimia," ungkapnya.
Sekitar hampir satu jam api bisa dikendalikan. Untuk kerugian belum bisa ditaksir. (HHM)