- Tim tvOne - Wahyu Kurniawan
TPA di Kebumen Olah Sampah Jadi Gas Metana untuk Kebutuhan Memasak Warga
Kebumen, tvOnenews.com - Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, berhasil mengubah tumpukan sampah menjadi gas metana yang bisa dirasakan dampak positifnya bagi masyarakat sekitar.
Sedikitnya ada 35 rumah di sekitar TPA Kaligending yang sudah menggunakan energi metana untuk kebutuhan masak. Hal ini menjadi terobosan yang baik sebagai wujud kemandirian energi.
Anjar (35) warga RT 05 RW 01 Desa Kaligending mengatakan bahwa dirinya termasuk salah satu yang memakai gas metana untuk keperluan rumah tangganya. Ia sudah memanfaatkan gas metana selama empat bulan jalan.
"Kalau dulu sebelum ada gas metana, satu bulan saya bisa menghabiskan empat gas tabung melon gas elpiji. Tapi sekarang satu bulan hanya habisnya satu tabung gas melon. Alhamdulillah jadi lebih irit mas" jelas Anjar.
Menurutnya kualitas api yang dihasilkan dari gas metana tidak jauh beda dengan gas elpiji. Warnanya tetap biru, tidak menimbulkan bau, dan energi panasnya sama-sama kuat. Anjar sangat bersyukur bisa mendapat bantuan jaringan gas metana.
"Alhamdulillah banget, yang pasti penggunaan gasnya lebih irit. Harapannya kedepan untuk pemakaiannya tidak dibatasi mas. Karena saat ini masih dibatasi per tiga jam. Pagi sama sore," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat menghadiri Puncak Acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di TPA Kaligending pada Rabu (22/2/2023) kemarin menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk lebih besar lagi.
Menurut Bupati hal tersebut perlu terus dikembangkan, sehingga lebih banyak lagi masyarakat di Kaligending bisa ikut merasakan adanya gas metana. Pihaknya mengupayakan bantuan CSR untuk penambahan alat agar bisa semakin berkembang.
"Ini yang mengelola masyarakat sendiri, jadi harus kita dorong agar jaringannya bisa semakin luas. Tentu harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Kalau sementara ini, pemakaian masih dibatasi per tiga jam, karena energi yang dihasilnya juga belum banyak," terang Bupati.
Dari pengelolaan sampah di TPA Kaligending saat ini sudah ada 35 rumah yang menggunakan gas metana untuk kebutuhan memasak keluarga.
"Jadi sudah tidak lagi menggunakan gas elpiji, pakenya gas metana dari sampah. Semua kita berikan gratis," pungkasnya. (Wkn/Buz)