Sumber :
- Deden Ahdani
Ruang Kelas SDN Sindangrahayu Jatiwaras Tasikmalaya Ambruk Akibat Cuaca Ekstrem, KBM Dipastikan Tidak Terganggu
Akibat terus menerus diguyur hujan, sebanyak dua ruang kelas di SDN Sindangrahayu, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya ambruk, pada Minggu (25/09/2022).
Senin, 26 September 2022 - 05:48 WIB
Tasikmalaya, Jawa Barat - Akibat terus menerus diguyur hujan, sebanyak dua ruang kelas di SDN Sindangrahayu, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya ambruk, pada Minggu (25/09/2022). Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, karena ruang kelas dalam posisi kosong. Namun, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa akan terganggu karena tak ada ruangan lain yang bisa dimanfaatkan.
Relawan penanggulangan bencana Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Yandi mengatakan, dua ruang kelas SDN Sindangrahayu itu ambruk pada Minggu pagi sekira pukul 03.20 WIB. Diduga, ambruknya kelas itu akibat kondisi bangunan yang telah lapuk dan tak kuat menahan guyuran air hujan.
(Bangunan Ruang Kelas SDN Sindangrahayu, Tasikmalaya yang Ambruk)
"Kejadiannya jam 03.20, terus cuacanya ekstrem terus - terusan hujan sejak kemarin malam. Ini kan bangunan sudah lapuk, kayaknya gak kuat menahan guyuran hujan sehingga langsung ambruk," kata Yandi.
Meski sudah lapuk, kata Yandi, tetapi dua kelas itu masih digunakan untuk KBM. Saat ini, relawan tengah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk penanganan bencana tersebut. Pasalnya, hari Senin besok para siswa harus tetap menggelar KBM.
"Memang itu bangunan sudah lapuk. Namun itu masih digunakan untuk tempat belajar. Kami sudah koordinasi dengan kecamatan untuk penanganannya. Untuk besok, gatau pakai tenda darurat atau gimana, kami masih berkoordinasi," ujarnya
Sementara itu, Kapolsek Salopa Polres Tasikmalaya, Iptu Supian mengatakan, dua ruang kelas yang ambruk itu masing-masing berukuran 8x7 meter. Dugaan sementara, ambruknya bangunan tersebut diakibatkan oleh lapuknya kondisi bangunan yang direhab sejak tahu 1982 silam.
"Ini diperkirakan akibat lapuk ya, setelah seharian diguyur hujan. Bangunan sekolah ini didirikan pada tahun 1963, direhab total pada tahun 1982," kata Iptu Supian.
Hasil inventarisir petugas, kata Supian, total kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp800 juta. Pasalnya, bukan hanya dua kelas saja yang ambruk. Namun, ada tiga bangunan lainnya, di antaranya tau ruang olahraga, satu toilet dan satu ruang kelas.
"Selain dua kelas itu, ada tiga ruangan yang ambruk. Kerugian mencapai 800 juta rupiah," pungkas Supian. (dai/ade)