news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University berkolaborasi dengan Humanies Project meluncurkan program Sahabat Jiwa dengan tema “Unity in Empathy & Strength in Collaboration.”.
Sumber :
  • Istimewa

Dari Warna dan Kata, Sahabat Jiwa dan Humanies Project Hadirkan Ruang Pulih Bersama untuk Teman Istimewa

Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University berkolaborasi dengan Humanies Project meluncurkan program Sahabat Jiwa dengan tema “Unity in Empathy & Strength in Collaboration.”
Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:51 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kesehatan mental merupakan isu sosial yang seharusnya mendapatkan perhatian banyak orang, namun masih sering disalah artikan dan hanya dipandang dalam kacamata medis. Padahal, gangguan jiwa tidak hanya muncul akibat faktor biologis, tetapi juga berkaitan erat dengan tekanan sosial, stigma, dan keterasingan yang dialami individu di lingkungan sekitarnya.  Stigma inilah yang kerap menjauhkan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari dukungan dan pemulihan sosial yang seharusnya mereka terima.

Dalam upaya memberikan ruang pemulihan yang manusiawi dan penuh empati, Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahuddin hadir sebagai wadah bagi ODGJ untuk memperoleh pendampingan dan kesempatan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Melalui pendekatan spiritual, sosial, dan kemanusiaan, yayasan ini berkomitmen membantu penyintas untuk menemukan kembali makna diri serta membangun kepercayaan diri mereka secara bertahap.

Sejalan dengan semangat tersebut, Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University berkolaborasi dengan Humanies Project meluncurkan program Sahabat Jiwa dengan tema “Unity in Empathy & Strength in Collaboration.” Program ini merupakan rangkaian kegiatan selama tiga minggu berturut-turut yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan ODGJ melalui pendekatan berbasis keilmuan, empati, dan kreativitas mahasiswa.

Pada pelaksanaan hari pertama Sahabat Jiwa, kegiatan difokuskan pada ekspresi emosi dan pengelolaan diri melalui media seni. Dengan tema “Ekspresi Jiwa dalam Kata dan Warna,” para peserta ODGJ diajak untuk menyalurkan perasaan mereka melalui journaling dan melukis bersama.

Melalui kegiatan journaling, para peserta diajak menuliskan perasaan yang selama ini terpendam dan menuangkan kisah yang ingin mereka ungkapkan. Proses mencurahkan isi hati ini menjadi sarana untuk melepaskan beban emosional, sekaligus membantu mereka menemukan ketenangan dalam menghadapi berbagai tekanan hidup.

“Tadi saya nulis tentang perasaan saya neng... hati saya senang hari ini karena kakak-kakak dateng jadi kita nggak diem di kamar doang. Udah lama nggak nulis gini neng. Tapi saya juga sedih karena badan saya masih sakit sudah beberapa hari, tapi pas nulis ini rasanya hati jadi lebih ringan neng ” ujar Bu Isah salah satu peserta kegiatan sebagai teman istimewa.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah terapi emosional, tetapi juga ruang komunikasi yang inklusif antara mahasiswa dan teman istimewa. Melukis bersama dilakukan dalam setiap guratan warna di atas kaos putih polos yang merepresentasikan cerita unik, latar belakang bahkan proses penyembuhan masing-masing individu. Kemudian cerita diterjemahkan dalam warna dan gambar di atas kaos putih. Kaos putih tersebut sebagai ruang simbolik bercerita teman istimewa. 

Sepanjang kegiatan berlangsung, suasana hangat dan penuh keterbukaan terasa di setiap interaksi. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, sementara tim mahasiswa hadir sebagai pendamping yang mendengarkan dengan empati. Beberapa peserta bahkan membagikan makna di balik warna, gambar, dan tulisan yang mereka pilih untuk melukiskan suasana hati.

“Aku gambar masjid ini karena aku mau bangun masjid kaya gini nanti dan pengen ke baitullah” ungkap Fabian salah satu teman istimewa saat menceritakan hasil lukisannya.

Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University berkolaborasi dengan Humanies Project meluncurkan program Sahabat Jiwa dengan tema “Unity in Empathy & Strength in Collaboration.”
Sumber :
  • Istimewa

 

Kegiatan Sahabat Jiwa tidak hanya memberi manfaat bagi peserta, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami bahwa kesehatan mental adalah isu sosial yang membutuhkan dukungan kolektif. Melalui interaksi langsung, mahasiswa belajar bahwa keberpihakan, kepedulian, dan empati adalah bentuk pengabdian yang sesungguhnya.

Ketua BEM FEMA IPB 2025 mengatakan, “Semua dimulai dari hal kecil yang dilakukan untuk memberikan dampak dan kebermanfaatan”. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Sahabat Jiwa bukan sekadar program pengabdian, melainkan gerakan kecil yang dilakukan bersama untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan kebermanfaatan di lingkungan sekitar. Hal ini berarti bahwa setiap individu, termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), memiliki hak yang sama untuk didengar, diterima, dan dihargai. 

Kedepannya, rangkaian Sahabat Jiwa akan berlanjut pada dua kegiatan berikutnya dengan fokus materi yang berbeda, namun tetap berpijak pada semangat yang sama yaitu membangun empati, menumbuhkan kolaborasi, dan menghidupkan nilai kemanusiaan dalam setiap langkah pengabdian.(chm)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral