Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace.
Sumber :
  • Aris Wiyanto

Rumah Sakit Internasional KEK Sanur Targetkan 15 Persen Warga Indonesia yang Berobat Keluar Negeri Beralih ke Bali

Selasa, 24 Januari 2023 - 05:45 WIB

Denpasar, tvOnenews.com - Target meraup pasar di dunia industri kesehatan tengah digalang pemerintah dengan membangun Rumah Sakit Internasional yang kini tengah dalam tahap pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Denpasar Selatan, Bali.

Kehadiran rumah sakit internasional yang diperkirakan rampung di akhir 2023 tersebut diharapkan akan menjadi alternatif tujuan pengobatan warga Indonesia yang selama ini memilih berobat di luar negeri. 

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, dibangunnya rumah sakit tersebut diharapkan kedepannya memberikan manfaat dan dampak kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Selain itu, di rumah sakit tersebut juga bermuatan spritual dan budaya Bali yaitu kawasan ethnomedicinal botanic garden yang bisa membangun potensi pengobatan herbal Bali.
 
"Sekaligus bisa menjaga kelestarian alam Bali selanjutnya dan potensi-potensi Bali yang herbal dan lain sebagainya," kata Cok Ace, di Denpasar, Bali, Senin (23/1/2023).
 

Menurutnya, persaingan berbasis dengan teknologi untuk kemampuan mengobati sudah banyak tapi untuk hal-hal yang tersentuh budaya seperti herbal  belum banyak dan diharapkan bisa menarik orang luar negeri untuk berobat di Bali.

Selain itu, untuk target pengobatan di Rumah Sakit Internasional tentu adalah dalam negeri tetapi tidak menutup kemungkinan juga dari luar negeri. 
 
"Karena, selama ini banyak wisatawan Australia yang berobat ke Bali khusus untuk perawatan gigi dan ini yang perlu kita perhatikan. Itu sudah kita rintis dari beberapa puluh tahun bagaimana kita membuka pengobatan untuk gigi di Bali. Karena, beberapa negara tidak memberikan asuransi terhadap pengobatan gigi, Bali punya peluang untuk itu dan ini salah satunya dan belum yang lainnya lagi," ujarnya. 
 
Sementara, dr. Mira Dyah Wahyuni, Direktur Utama, PT.Pertamina Bina Medika-IHC yang mengawal pendirian rumah sakit tersebut mengatakan, diperkirakan Indonesia kehilangan Rp 97,6 triliun dalam setahun,  dikarenakan  hampir dua  juta orang Indonesia pergi ke luar negeri untuk tujuan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan berkelanjutan lainnya seperti kanker dan aestethic di tahun 2019.  
 
Dengan Rumah Sakit Internasional yang berdiri di kawasan KEK, Sanur, ini setidaknya pemerintah  menargetkan 10 hingga 15 persen warga Indonesia yang berobat ke luar negeri beralih berobat ke Pulau Bali atau ke Rumah Sakit Internasional.
 
"Kita mempelajari setelah kita lihat pangsa pasar dua juta. Sebetulnya target awalnya Indonesia tidak pergi dari dua juta itu saja di tahun pertama. Kita proyeksi sekitar 10 sampai 15 persen dari dua juta itu, kami sudah bisa hiduplah  dari sisi perekonomiannya," ujarnya.
 
Ia menyebutkan, pembangunan rumah sakit diharapkan selesai pada akhir 2023 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. Rumah sakit tersebut, berdiri di atas lahan seluas 5,0 Ha atau dengan luas bangunan sekitar 60.000 M2 di empat lantai yang dikelilingi oleh landscape tanaman tropis, dan pengembangan Bali International Hospital (BIH) dan merencanakan 250 tempat tidur rawat inap, dengan 6 pusat unggulan kelas dunia, terutama di sektor cardiology, oncology, neurology, untuk manajemen penyakit kritis.
 
"Selain itu, gastro-hepato (Gastroenterology), orthopaedic serta medical check up akan menjadi spesialisasi medis yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam Rumah sakit ini," ujarnya.
 
Kemudian, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 1, Tahun 2023 tentang penyelenggaraan kegiatan usaha rumah sakit di Kawasan KEK diharapkan tenaga kesehatan warga negara Indonesia lulusan luar negeri dapat berpraktek tanpa melalui prosedur adaptasi di universitas pendidikan terlebih dahulu dengan misi untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi secara progresif  serta masuknya obat obatan berkualitas tinggi sesuai izin edar dapat digunakan.
 
Selain itu, juga didukung dan dipandu oleh The Medical Advisory Board.yang terdiri dari guru besar dan pakar bidang kedokteran yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, untuk mencapai keunggulan klinis, operasional dan bisnis.
 
"Rumah sakit Bali yang baru ini akan mampu meningkatkan daya saingnya dibandingkan dengan institusi regional lainnya dan memberikan ketenangan pikiran kepada pasien masa depan. Pasalnya, pasien dapat meyakini bahwa penyedia layanan kesehatan mereka berkolaborasi dengan institusi dunia yang terpercaya di industri kesehatan ini," ujarnya.
 
Ia menyebutkan, Rumah Sakit Internasional Bali berkomitmen untuk menempatkan dan menumbuhkan reputasi Bali sebagai destinasi medical tourism terkemuka di Indonesia. Perusahaan berharap dapat terus dipercaya dan mendapatkan dukungan penuh baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat sehingga dapat mencapai tujuan bangsa  yakni membawa potensi Indonesia melalui Bali. 
 
“Pada akhirnya, rumah sakit internasional ini menjadi kebanggaan dan semakin berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Ini bagian dari komitment badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia,” ujar dr Mira. (awt/ade) 
 
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral