Gua di The Edge Bali.
Sumber :
  • Tim tvOne/Aris Wiyanto

Terungkap! Gua yang Jadi Restoran di Badung Bali Ditemukan Tak Sengaja pada 2014, Kini Ditutup Satpol PP

Selasa, 19 Juli 2022 - 19:36 WIB

Badung, Bali - Gua yang dipenuhi stalaktik dan stalagmik disulap menjadi restoran mewah The Cave oleh Pihak Hotel The Edge. Terungkap, gua tersebut diketahui ditemukan sejak tahun 2014.

Pihak Hotel menerangkan gua tersebut ditemukan saat akan membuat sebuah villa di kawasan hotel tersebut.

Ketut Sumatra selaku Financial Controller Hotel The Edge mengatakan, penemuan gua tersebut bermula pada saat membangun pondasi bangunan villa, tiba-tiba tanah yang hendak di bangun anjlok dan ditemukan sebuah lobang yang dalam dan ditemukan gua seluas kurang lebih 12 meter persegi yang dipenuhi stalaktik dan stalagmik. 

"Pada saat itu, rencananya untuk satu bangunan villa. Karena, ditemukan ada lobang yang sangat dalam sekali makannya bangunan villa itu dipindahkan. Itu, ditemukan kurang lebih tahun 2014. Setelah ditemukan, akhirnya kita belum berani menggunakan untuk apa, karena kita belum tahu juga kekuatan gua yang ada di sana," ujarnya saat ditemui di Hotel The Edge, Selasa (19/7/2022).

Ide menjadikan gua menjadi sebuah restoran mewah dan unik baru terealisasikan tahun 2016, lalu, pada tanggal 19 Mei 2022 l restoran dalam gua tersebut baru beroperasi. 

"(Idenya) di tahun 2016, baru kemarin openingnya, Bulan Mei tanggal 19 di 2022," imbuhnya.

Pihaknya mengaku, tidak melaporkan penemuan gua tersebut ke dinas terkait karena gua itu masih di dalam kawasan privatHotel The Edge. Selain itu, dalam izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) itu mencangkup semua fasilitas termasuk gua tersebut.

"Karena itu, berada di dalam lingkungan di Edge. Jadi, kami beranggapan bahwa apapun yang yang di sana itu bisa dipergunakan. Karena, di dalam izin pengajuan TDUP itu mencangkup semua fasilitas tamu, baik itu kolam renang, restoran dan lain sebagainya," ujarnya.

"Itu, sudah masuk di dalam TDUP dan itu penjelasan yang kami dapatkan dari Dinas Perizinan (DPMPTSP). Makannya, kami konfirmasi lagi Dinas Perizinan bahwa memang itu masuk di dalam TDUP itu," katanya.

Selain itu, dirinya juga mengaku sudah membawa ahli peneliti yang meneliti gua tersebut tapi pihaknya mengaku lupa dari lembaga ahli mana. "Sudah ada sih penelitian tapi karena kami tidak ikut di dalamnya, kami tidak tau pastinya. 

Tapi yang jelas dari ahli, kami lupa nama penelitinya, tapi ada tim yang akan menjelaskan itu kalau dibutuhkan nanti bisa kami tanyakan," ungkapnya.

Ia juga menyatakan, dalam pembuatan restoran dalam gua tersebut tidak merubah apapun di sana. Hanya dak yang ditambahkan dan knockdown di lantai gua.

"Kalau dirubah sama sekali tidak ada, alami seperti apa adanya. Cuman, dak-nya saja yang kami tambahin, knockdown lantainya, itu diknockdown karena itu pasang rangka dibawahnya hanya di tempel-tempel itu saja lantainya," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, selama ini untuk promosi restoran dalam gua pihaknya melakukan secara online di sosial media. Kemudian, untuk per paketnya satu orang yang ingin berkunjung dan menikmati sajian di restoran tersebut per orang dipatok Rp1,3 juta.

"Kita lewat sosmed dan online (promosi). Itu (gua) hanya bisa menampung 12 orang. Karena itu paket yah itu Rp1,3 juta per orang. Untuk (pengunjung) kebanyakan dari luar negeri, asing kebanyakan," ujarnya.

Sementara untuk biayaya pembuatan restoran cukup mewah tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar. 

"Karena itu bertahap, jadi perbaikannya untuk dak saja jadi tidak begitu banyak perkiraan mungkin Rp1 miliar. untuk seluruhnya," ujarnya.

Ia menyatakan, pascadihentikan sementara beroperasi restoran di dalam gua itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak dinas terkait dan diharapkan untuk sementara tidak terjadi penghetian karena sudah ada sejumlah tamu yang membooking restoran tersebut.

"Iya, kami berkoordinasi apakah operasinya distop sementara kami belum tau nanti biar dari dinas yang menentukan itu. Karena, kita kan lagi mengajukan SLF (Sertifikat Laik Fungsi). Jadi, dalam SLF apapun yang ada di wilayah The Edge ini akan masuk di sana," ujarnya.

"Tapi kalau bisa sih (tidak dihentikan) karena tamunya sudah booking dalam beberapa bulan yang lalu, iya mudah-mudahan nanti bisa diberikan jalan. Kami akan berkoordinasi dengan dinas. Jadi, keputusan apapun yang diberikan kami siap," ujarnya. (awt/ebs) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:18
13:38
09:55
01:08
01:39
01:59
Viral