Article Article
Satu dari enam lokasi pergeseran tanah di Dusun Tangkampulit, Batulanteh, Sumbaws, NTB..
Sumber :
  • irwansyah

Pergeseran Tanah di Tangkampulit Sumbawa, Ini Penjelasan Stasiun Geofisika BMKG

BMKG Mataram, tegaskan pergeseran tanah di Dusun Tangkampulit, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa, 11 Februari 2025 bukan disebabkan oleh gempa bumi atau likuifaksi.
Kamis, 13 Februari 2025 - 20:34 WIB
Reporter:
Editor :

Sumbawa, tvOnenews.com - Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mataram, Sumawan, ST, MM, menegaskan bahwa pergeseran tanah yang terjadi di Dusun Tangkampulit, Desa Tangkampulit, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa, pada 11 Februari 2025 kemungkinan besar bukan disebabkan oleh gempa bumi atau fenomena likuifaksi.

Dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025), Sumawan menjelaskan bahwa sebelumnya telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 2,8 pada 8 Februari 2025 pukul 23:00 WITA. Gempa berpusat di wilayah Sumbawa dan dirasakan dengan skala intensitas III MMI di Kecamatan Moyo Hulu.

Namun, ia menegaskan bahwa gempa tersebut tidak memiliki kekuatan signifikan untuk memicu pergerakan tanah di Batulanteh.

“Kejadian pergeseran tanah di Tangkampulit, Batulanteh, sangat kecil kemungkinannya disebabkan oleh gempa bumi tersebut. Ini bukan jenis likuifaksi karena tidak ada kaitannya dengan aktivitas kegempaan,” jelas Sumawan.

Sumawan menduga pergeseran tanah yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor lain, seperti tingginya intensitas hujan, kandungan air yang tinggi dalam tanah, serta kondisi geografis wilayah tersebut yang berbukit dan miring.

“Tanah yang banyak mengandung air serta curah hujan yang tinggi dapat memicu pergeseran tanah dan retakan, terutama di wilayah perbukitan dengan kemiringan tajam,” tambahnya.

Namun demikian, Sumawan menekankan pentingnya kajian geologi yang lebih mendalam untuk meninjau lapisan tanah, tata guna lahan, serta faktor-faktor lainnya yang berpotensi memicu pergerakan tanah di wilayah tersebut.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

28:43
02:09
03:17
01:59
01:24
01:31

Viral