Ratusan Istri di Sumsel Gugat Cerai Suami, Tak Tahan Suami Kecanduan Judi Online

Prabumulih, tvOnenews.com - Ruang sidang di Pengadilan Agama Kota Prabumulih sepanjang Januari hingga Oktober 2025 dipadati para istri yang mengajukan gugatan cerai terhadap pasangan mereka. 

Lonjakan perkara perceraian didominasi oleh persoalan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta masalah ekonomi akibat suami yang kecanduan judi online.

Menurut Humas Pengadilan Agama Kota Prabumulih, sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat 223 perkara perceraian yang sudah diputus.

Angka tersebut diperkirakan masih akan bertambah seiring masuknya permohonan cerai melalui layanan terpadu yang beroperasi hingga akhir tahun.

Penyebab perceraian pada tahun ini tercatat tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu perselisihan dan pertengkaran berkepanjangan, konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan, serta ketidakmampuan pasangan mencapai kesepakatan.

Dari total 223 perkara, lebih dari 50% atau sekitar 112 kasus terkait kecanduan judi online. Kondisi ini memicu tekanan ekonomi dalam keluarga hingga berujung pada pertengkaran yang terus-menerus. 

Sebagian besar perempuan akhirnya memilih langkah hukum sebagai jalan terakhir setelah mengalami kesulitan keuangan, tidak dinafkahi, hingga tindakan KDRT akibat suami yang semakin kecanduan.

Ia menambahkan bahwa meski secara administratif perceraian bertuliskan alasan “perselisihan berkelanjutan”, faktor pemicunya seringkali tumpang tindih dengan persoalan lain seperti KDRT, judi online, dan ketidakmampuan menafkahi keluarga.

Pengadilan Agama Prabumulih memprediksi angka perceraian pada 2025 berpotensi meningkat tajam, terutama pada November dan Desember, jika permasalahan sosial seperti kecanduan judi online tidak ditangani secara serius.

Pihak pengadilan berharap ada intervensi lebih kuat dari keluarga, pemerintah daerah, serta aparat penegak hukum untuk mengatasi KDRT dan peredaran judi online yang semakin meresahkan dan mengancam keharmonisan rumah tangga.