Tolak Family Office, Purbaya Tak Gentar Hadapi Luhut
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menolak permintaan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kali ini, Purbaya menegaskan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek family office yang digagas oleh Luhut di Bali.
Meski menyatakan mendukung gagasan tersebut secara konsep, Purbaya menilai proyek family office bukan merupakan prioritas penggunaan APBN.
Purbaya juga mengaku belum menerima penjelasan detail mengenai bentuk dan tujuan dari KSE Family Office yang akan dikembangkan di Bali, meski mengaku sering mendengar Luhut membahasnya dalam berbagai kesempatan.
Ini bukan kali pertama Purbaya menolak usulan Luhut. Sebelumnya, ia juga menolak permintaan agar anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dipotong.
Luhut sebelumnya meminta agar anggaran tersebut tetap utuh karena menilai penyerapan program MBG sudah menunjukkan perbaikan.
Namun, Purbaya bersikeras akan memantau penyerapan anggaran hingga akhir Oktober 2025, dan memastikan pemotongan tetap dilakukan jika realisasi anggaran tidak optimal.
Meski demikian, Purbaya tetap mengapresiasi perhatian Luhut terhadap program MBG yang merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, perhatian tersebut menunjukkan komitmen Luhut terhadap efektivitas penggunaan anggaran negara.
Sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, Purbaya kerap disebut memiliki hubungan dekat dengan Luhut.
Hubungan itu bukan sekadar isu, melainkan tampak jelas dari rekam jejak karier keduanya di pemerintahan. Pada tahun 2015, Purbaya pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi di Kantor Staf Kepresidenan, lembaga yang saat itu dipimpin langsung oleh Luhut.
Ia kemudian melanjutkan kariernya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebelum akhirnya dipercaya memimpin Kementerian Keuangan.
Dengan sikap tegasnya kali ini, Purbaya menunjukkan bahwa kedekatannya dengan Luhut tak menghalangi independensinya dalam menjaga disiplin fiskal dan memastikan APBN tetap digunakan sesuai prioritas pembangunan nasional.