Prancis Khawatir Iran Cabut dari Perjanjian Nuklir Dunia
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan konsekuensi serius akibat serangan Amerika Serikat ke tiga situs nuklir Iran.
Dalam pernyataan usai Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa di Brussels, Macron berujar serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran "benar-benar efektif" dalam melemahkan kemampuan nuklir Teheran.
Kendati demikian, merupakan "skenario terburuk" jika Iran malah memutuskan keluar dari perjanjian non-proliferasi nuklir buntut serangan itu.
"Yang terburuk yaitu Iran keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) sebagai konsekuensi dari serangan AS. Jika demikian, pada akhirnya justru terjadi penyimpangan dan pelemahan kolektif," kata Macron kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Macron berujar dirinya akan segera bicara dengan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam beberapa hari ke depan sebagai upaya untuk mempertahankan NPT.
Pembicaraan itu sendiri sudah dimulai sejak ia menelepon Presiden AS Donald Trump, Kamis (26/6/2025) untuk menyampaikan isi pembicaraannya dengan Iran, yang telah dia lakukan sebelumnya.
Iran meratifikasi NPT pada 1970 dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait aktivitas nuklirnya.
NPT adalah perjanjian yang membatasi kepemilikan senjata nuklir,yang menjadi rujukan utama semua negara dalam upaya perlucutan senjata nuklir, non proliferasi, dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.