Ungkit Skandal Drone, Media Kanada Sindir John Herdman yang Jadi Kandidat Kuat Pelatih Baru Timnas Indonesia

tvOnenews.com - Isu kedatangan John Herdman ke kursi pelatih Timnas Indonesia tak hanya menyedot perhatian publik Tanah Air, tetapi juga memantik reaksi media asing, khususnya dari Kanada.

Sejumlah media Negeri Daun Maple bahkan melontarkan nada sarkastik terhadap sosok pelatih asal Inggris tersebut.

Dalam laporan terbarunya, media Kanada menyinggung fakta bahwa Herdman disebut kembali menemukan pekerjaan setelah lama “menghilang” akibat kontroversi skandal drone yang menyeret namanya beberapa waktu lalu.

Nama John Herdman kini memang mengerucut sebagai kandidat terkuat pelatih baru Timnas Indonesia.

Reputasinya tak main-main. Di Kanada, Herdman dikenal sebagai arsitek kebangkitan sepak bola nasional.

Ia membawa tim putri Kanada meraih medali perunggu Olimpiade 2012 dan 2016, lalu mencatat sejarah bersama tim putra dengan meloloskan Kanada ke Piala Dunia 2022 setelah penantian 36 tahun.

Tak heran jika sebagian besar pendukung Timnas Indonesia mulai menaruh harapan besar. Publik Garuda merindukan pelatih dengan rekam jejak prestasi, terlebih setelah era Shin Tae-yong berakhir.

Meski demikian, PSSI belum secara resmi mengumumkan siapa pelatih anyar Timnas Indonesia.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyebut bahwa nama John Herdman memang masuk radar, tetapi belum sepenuhnya final. Ia menegaskan masih ada kandidat lain, termasuk Giovanni van Bronckhorst.

“Jadi, kita semua sudah selesai prosesnya,” ujar Zainudin Amali, Senin (29/12).

“Kami sudah serahkan kepada Pak Mardji untuk memfinalisasi dan nanti yang akan mengumumkan Pak Ketua Umum,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut sedikit meredam euforia, namun di sisi lain, informasi mengenai Herdman justru semakin liar beredar.

Media asing bahkan mengungkap detail gaji yang akan diterima Herdman jika resmi menangani Timnas Indonesia.

Menurut laporan The Waking Red, Herdman disebut bakal mengantongi gaji sekitar US$40.000 per bulan atau setara Rp670 juta.

Angka tersebut kabarnya membuatnya menolak tawaran dari Jamaika dan Honduras, dua negara yang dikenal rutin tampil di Piala Dunia.