- tvOnenews.com - Ilham Giovanni
Kursi Pelatih Timnas Indonesia Kosong! Dua Nama Top Muncul, Thom Haye Akhirnya Bicara
tvOnenews.com - Kepergian Patrick Kluivert setelah Timnas Indonesia gagal menembus babak lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 meninggalkan kekosongan besar di kursi pelatih kepala.
Situasi ini otomatis memicu spekulasi mengenai siapa sosok yang paling tepat untuk menata kembali pondasi Garuda dan membawa tim nasional menuju periode baru yang lebih stabil.
Di tengah beragam nama yang bermunculan, publik menunggu figur yang bukan hanya punya rekam jejak bagus, tetapi juga sanggup menjawab tuntutan rekonstruksi skuad.
Nama-nama kandidat mulai diperbincangkan, dari pelatih berpengalaman di level Eropa hingga mereka yang punya rekam jejak membangun tim muda. Kehadiran calon pelatih baru ini mendapat sorotan pemain Timnas Indonesia, termasuk Thom Haye.
Gelandang Persib Bandung itu menegaskan bahwa skuad Garuda siap bekerja di bawah komando siapapun yang ditunjuk PSSI, selama sosok tersebut mampu membawa visi baru setelah era Kluivert berakhir.
Hal ini menegaskan pentingnya stabilitas dan arah yang jelas dalam perjalanan Timnas Indonesia pasca kegagalan menuju Piala Dunia 2026.
Pelatih Uzbekistan, Timur Kapadze, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai kandidat kuat, justru dilaporkan menolak tawaran dari PSSI.
Informasi ini pertama kali disampaikan oleh media Uzbekistan, Upl.Uz yang menyebut bahwa rumor Kapadze akan menangani tim senior Indonesia sebenarnya tidak sepenuhnya akurat.
Menurut laporan tersebut, PSSI sejatinya berencana menempatkan Kapadze untuk membesut Timnas Indonesia U-23, bukan tim senior.
Federasi sepak bola Indonesia disebut ingin menjadikan Kapadze sebagai arsitek utama dalam proyek besar: membawa Garuda Muda tampil di Olimpiade 2028.
“Media melaporkan bahwa otoritas sepak bola Indonesia ingin menunjuk Timur Kapadze ke tim Olimpiade nasional,” tulis Upl.Uz. Sosok berusia 44 tahun itu dinilai cocok karena rekam jejaknya yang mumpuni dalam mengembangkan talenta muda Uzbekistan.
Namun rencana tersebut tidak berjalan mulus. Upl.Uz menegaskan bahwa Kapadze tampaknya tidak tertarik menangani tim Olimpiade Indonesia.
“Kemungkinan besar, pelatih Uzbekistan itu menolak bekerja sama dengan tim Olimpiade, dan negosiasi pun gagal,” tulis mereka dalam laporan 3 Desember 2025. Penolakan tersebut membuat proses negosiasi yang sedang dilakukan PSSI otomatis berakhir tanpa kesepakatan.
Padahal, misi Timnas U-23 untuk tampil di Olimpiade 2028 sangatlah berat. Untuk lolos, Indonesia wajib finis di tiga besar pada Piala Asia U-23 2028, sebuah target yang membutuhkan perencanaan matang dan pelatih dengan karakter pembangunan jangka panjang.
Kapadze sempat dianggap figur yang tepat, namun dengan keputusannya mundur dari meja negosiasi, PSSI harus mencari opsi lain.
Sementara itu, kondisi tim senior yang belum memiliki pelatih tetap juga menjadi perhatian publik. Thom Haye, salah satu pilar utama Garuda, memilih tidak mau larut dalam rumor. Ia menegaskan bahwa pemain hanya fokus menunggu keputusan resmi dari federasi.
“Seperti yang kalian tahu, saya membaca banyak rumor. Bagi kami, tinggal menunggu pengumuman resmi soal pelatih baru,” ujar Haye di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu.
Ia melanjutkan, “Saya tidak bisa berbuat banyak soal rumor. Kita hanya perlu menunggu pernyataan resmi terlebih dahulu, lalu kita mulai dari situ.”
- Antara
Sejak pemecatan Kluivert pada 16 Oktober 2025, Timnas Indonesia memang belum menemukan nakhoda baru. PSSI telah mengirim tiga perwakilan, Direktur Teknik Alexander Zwiers, serta dua Exco, Muhammad dan Endri Erawan, untuk melakukan wawancara dengan kandidat pelatih.
Nama-nama yang sudah diwawancara itu nantinya akan dibawa ke rapat Exco untuk diputuskan menjadi pelatih baru Garuda.
Rumor yang berkembang menyebut dua sosok yang paling kuat menjadi kandidat pelatih berikutnya: Giovanni van Bronckhorst, yang kini menjadi asisten pelatih Liverpool, dan John Herdman, mantan arsitek Timnas Kanada. Keduanya dianggap memiliki kapabilitas untuk memulai kembali proyek Timnas Indonesia setelah kegagalan menuju Piala Dunia.
Dengan berbagai dinamika tersebut, masa depan Timnas Indonesia berada pada titik penting. Apakah federasi akan memilih pelatih berpengalaman dengan visi jangka panjang? Atau sosok yang berani melakukan revolusi permainan?
Semua mata kini tertuju pada keputusan final PSSI yang akan menentukan arah baru Garuda, baik di level senior maupun kelompok umur. (udn)