- ANTARA FOTO/Fauzan/am
Belum Juga Main, 3 Pemain Diaspora Dicoret dari Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri Bongkar Alasan Mengejutkan Jelang Indonesia vs Mali
tvOnenews.com - Belum juga main, tiga pemain diaspora sudah dicoret dari skuad Timnas Indonesia U-23. Ada apa? Simak selengkapnya berikut ini.
Luke Xavier Keet, Reycredo Beremanda, dan Muhammad Mishbah, menjadi sorotan menjelang uji coba Timnas Indonesia U-23 melawan Mali.
Ketiganya sempat menimbulkan harapan besar setelah hadir di Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan yang digelar sebagai persiapan menuju SEA Games 2025.
Sebagai pemain yang sudah mengantongi paspor Indonesia dan bersaing di kompetisi luar negeri, kehadiran mereka dipandang sebagai potensi tambahan kekuatan bagi Garuda Muda.
Namun, harapan itu berubah menjadi kabar mengejutkan. Menjelang pertandingan, pelatih Indra Sjafri memastikan bahwa ketiga pemain tersebut dipulangkan ke klub masing-masing.
Keputusan yang diambil hanya sehari sebelum laga melawan Mali ini langsung memantik pertanyaan: apa alasan sebenarnya di balik pencoretan mendadak tersebut?
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, akhirnya buka suara mengenai kepulangan Luke Xavier Keet, Reycredo Beremanda, dan Muhammad Mishbah menjelang duel uji coba kontra Mali pada Sabtu (15/11).
- kitagaruda.id
Indra menegaskan bahwa pencoretan itu bukan disebabkan kualitas mereka yang rendah, melainkan karena kebutuhan tim yang mendesak.
Menurut Indra, tim pelatih telah menjalankan rangkaian evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pemain yang mengikuti pemusatan latihan.
“Tim pelatih melakukan beberapa item tes, semuanya dilihat dan kita validasi lewat internal game kemarin. Dan kami putuskan bahwa untuk saat ini karena waktu pendek, kita butuh performa, bukan potensial,” ujar Indra, pada awak media di Jakarta.
Ia menekankan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah pemain yang benar-benar siap tampil dalam waktu dekat.
Indra kembali menegaskan bahwa keputusan memulangkan para pemain diaspora tersebut bukan berarti mereka kurang berbakat.
“Oleh sebab itu, performa itu adalah performa yang bisa dipakai saat ini. Jadi tiga pemain itu kami kembalikan ke klub. Bukan berarti tidak potensial, potensial sekali tetapi kami butuh [pemain] yang benar-benar siap pakai saat ini,” ucapnya menambahkan.
Ketiga pemain itu memang memiliki latar belakang yang cukup menarik. Luke Xavier Keet bermain sebagai winger untuk klub GS Illioupolis di divisi dua Liga Yunani.
Reycredo Beremanda berposisi sebagai pemain sayap kiri, sementara Muhammad Mishbah adalah gelandang serang milik Aguilas UMak dari Filipina. Ketiganya sudah memiliki paspor Indonesia, sehingga diizinkan ikut serta dalam pemusatan latihan jelang SEA Games 2025.
Meski demikian, kembalinya mereka ke klub menyebabkan Timnas Indonesia U-23 hanya diperkuat 30 pemain dalam dua laga uji coba kontra Mali yang akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, pada 15 dan 18 November.
Indra menyebut bahwa dalam dua pertandingan ini, ia tidak berencana melakukan rotasi besar. Fokusnya adalah mematangkan kerangka tim utama yang akan dibawa ke SEA Games mendatang.
Dalam kesempatan terpisah, Indra juga menjelaskan bahwa para pemain diaspora ini sebenarnya tidak termasuk dalam daftar 30 pemain yang resmi dipanggil untuk TC di Jakarta.
Ia hanya memberikan kesempatan setelah mendapatkan informasi adanya pemain keturunan yang bermain di luar negeri.
“Bahwa PSSI dalam hal ini memanggil 30 pemain sesuai nama-nama yang kami berikan. Tetapi ada informasi, pemain yang bermain di luar di Yunani dan Filipina. Kami sebagai pelatih Timnas, welcome untuk itu,” ujar Indra dalam jumpa pers.
Indra mengatakan bahwa ia bahkan tak mengirim surat pemanggilan resmi karena periode tersebut bertepatan dengan FIFA Matchday, sehingga kedatangan mereka bersifat sukarela untuk menampilkan kemampuan.
“Dan begitu dia datang, yang kami lakukan memastikan apakah mereka bisa masuk ke skuad ini dan tim pelatih melakukan beberapa item test, semuanya dilihat dan kita validasi di internal game kemarin,” katanya.
Hasil uji coba internal menunjukkan bahwa ketiganya menyimpan potensi, namun kondisi tersebut masih belum cukup untuk menembus skuad utama.
Mengingat SEA Games 2025 sudah semakin dekat, akan digelar pada 3-18 Desember di Thailand, Indra menilai bahwa hanya pemain yang sudah matang secara performa yang layak mengisi tempat.
“Kami putuskan bahwa untuk saat ini karena waktu pendek, kita butuh performance, bukan potensial,” tegasnya.
“Jadi 3 pemain itu kami kembalikan ke klub, bukan berarti tidak potensial, (mereka) potensial sekali. Tetapi kami butuh yang benar-benar siap pakai saat ini.”
Dengan demikian, mereka dipastikan tidak akan tampil dalam dua laga uji coba penting kontra Mali. Keputusan ini sekaligus menjadi gambaran bahwa Timnas Indonesia U-23 memasuki fase serius menuju ajang multievent terbesar se-Asia Tenggara tersebut. (udn)