- instagram.com/ksclokerentemse_official/
Sekalipun Ngebet Bela Timnas Indonesia, Eks Liga Italia Ini Tak Diizinkan FIFA untuk Dinaturalisasi dan Berseragam Merah Putih
Jakarta, tvOnenews.com – Meski memiliki keinginan besar untuk membela Timnas Indonesia, aturan FIFA justru menjadi penghalang bagi eks bintang Serie A ini untuk dinaturalisasi dan mengenakan seragam Merah Putih. Apa alasannya?
Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia memang aktif memanfaatkan program naturalisasi pemain keturunan. Sejumlah talenta berdarah Indonesia yang bermain di Eropa pun mulai dilirik PSSI untuk memperkuat Skuad Garuda.
Namun, tak semua pemain keturunan bisa dengan mudah berganti paspor dan memperkuat Indonesia. Salah satu yang kembali menjadi sorotan adalah mantan gelandang AS Roma, Radja Nainggolan.
- Instagram @radja_nainggolan_l4
Baru-baru ini, Nainggolan melontarkan kritik tajam kepada mantan pelatihnya di Timnas Belgia, Roberto Martinez. Ia menyalahkan Martinez atas kegagalan “generasi emas” Belgia pada periode 2014–2022 yang gagal meraih trofi bergengsi.
Padahal, skuad Belgia kala itu dihuni nama-nama besar seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku. “Dia bukan pakar sepak bola, dia pelatih yang sangat buruk. Belgia bisa saja juara jika bukan karena dia,” ujar Nainggolan dikutip dari Centre Goals.
Menurutnya, Martinez tak punya strategi dan hanya mengandalkan kemampuan individu para pemain. “Dengan Martinez, tidak ada taktik. Saat kami kesulitan, solusinya hanya umpan ke Hazard, De Bruyne, atau Lukaku,” lanjutnya.
Yang menarik, Nainggolan secara terbuka mengaku menyesal dan lebih memilih bermain untuk Indonesia. “Sekarang saya berkata pada diri sendiri, saya lebih suka bermain untuk Indonesia karena rasa hormat yang akan mereka berikan kepada saya,” ujarnya.
Pernyataan itu sontak membuat publik sepak bola Indonesia heboh. Maklum, Nainggolan memang memiliki darah Batak (Medan) dari sang ayah dan sempat merumput di Liga 1 bersama Bhayangkara FC pada musim 2023–2024.
Ia juga mengakui bahwa situasi di masa lalu memengaruhi keputusannya. “Delapan belas tahun lalu, saat pertama kali bermain untuk Belgia, saya rasa Indonesia belum seperti sekarang. Jadi kalau kita berandai-andai, semuanya bisa saja berbeda,” kata Nainggolan di Jakarta beberapa waktu lalu.